Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung FIAI

Himmah Online, Kampus Terpadu – Jumat, 1 Juni 2018, Ketua Yayasan Badan Wakaf (YBW) Universitas Islam Indonesia (UII), Luthfi Hasan, melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) di Parkiran D3 Ekonomi. Acara groundbreaking ini dihadiri oleh Pengurus Yayasan Badan Wakaf, Rektor UII, Dekan FIAI serta dekan tiap fakultas, dan lembaga internal maupun eksternal Keluarga Mahasiswa UII.

Ketua YBW UII, Luthfi Hasan, mengatakan pembangunan gedung FIAI merupakan keinginan bersama.  Namun dalam perjalanannya sering terjadi miskomunikasi antara YBW dengan mahasiswa. YBW UII pernah didemo oleh mahasiswa terkait pembangunan Gedung FIAI.

Lanjutnya, Luthfi Hasan mengatakan bahwa perencanaan pembangunan FIAI sudah sering dibahas. Hingga akhirnya pembangunan FIAI diprioritaskan di dekat Masjid Ulil Albab dan tidak ada dalam masterplan.“Alhamdulillah disetujui oleh FIAI dalam pelaksanaan pembangunan Gedung FIAI ini,” ungkapnya.

Fathul Wahid selaku Rektor UII mengatakan, pembangunan Gedung FIAI dapat mengembalikan berjayanya agama di UII. “Pendirian gedung FIAI ini menjadi momentum yang baik, awal yang baik agar kembali berjayanya agama di UII dan meminta doa dan harapannya dan kerjasamanya kepada semua pihak,” pungkasnya.

Pembangunan gedung FIAI yang luasnya mencapai 4000 meter persegi ini  menelan biaya sebesar 65 miliar. Alokasi yang pada saat ini sudah disiapkan oleh YBW UII baru sepertiga dari total keseluruhan biaya yang dibutuhkan. “Alokasi pembangunan gedung FIAI sebesar 65 miliar, yang saat ini kita siapkan adalah sepertiganya yang insyaallah sepertiganya ini berjalan,” tegasnya.

Awalnya FIAI akan menempati Gedung Fakultas Kedokteran (FK) UII, namun hal tersebut dibatalkan karena  FK sulit untuk mendapat gedung baru. Kemudian pembangunan FIAI juga direncanakan akan dibangun bersamaan dengan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, namun karena biayanya sangat besar, hal tersebut juga dibatalkan.

Gedung FIAI dalam pembangunannya melibatkan alumni UII. YBW pun meminta semua pihak untuk ikut membantu pembangunan Gedung FIAI. “Pelaksananya semuanya alumni, dan kami selalu mengutamakan alumni, baik vendor dan yang lainnya, sehingga tidak hanya ikatan bisnis saja tetapi mempunyai ikatan moralnya juga,” pungkasnya.

Gedung FIAI yang rencananya akan dibangun lima lantai ini terdiri dari dua lantai basement dan semi basement yang dilengkapi fasilitas seperti laboratorium falak, auditorium, serta kantor-kantor lembaga. Toni Kuntowibisono selaku perancang pembangunan Gedung FIAI, mengatakan, Gedung FIAI akan ditunjang dua elevator dan empat tangga sebagai akses Gedung FIAI.

Pembangungan gedung FIAI yang rencananya akan mengutamakan gedung yang hemat energi serta green dan maintenance yang murah sudah disiapkan dan hanya menunggu pemindahan parkiran Fakultas D3 Ekonomi berpindah ke utara lapangan sepak bola yang selanjutnya akan dimulainya tahap awal dari pembangunan Gedung FIAI. “Setelah lebaran dan setelah selesai parkiran Fakultas D3 Ekonomi berpindah maka pembangunan Gedung FIAI akan kita mulai,” lanjutnya.

Pelaksanaan pembangunan Gedung FIAI sendiri akan memakan waktu selama dua tahun dan akan dilakukan secara bertahap. “Itu tergantung dana yang tersedia. Itu kan ada 65 miliar, itu kurang lebih bisa memakan waktu dua tahun,” tutupnya.

Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FIAI, Syaibani, memberikan respon positif mengenai dimulainya groundbreaking Gedung FIAI UII. “Peletakan batu pertama bukan berarti usaha kawan-kawan dalam mengawal pembangunan gedung FIAI sudah berakhir, tetapi akan terus mengawal pembangunan gedung ini sampai selesai,” ungkapnya.

Lanjutnya, Syaibani menjelaskan bahwa meskipun pembangunan FIAI sekarang tidak ada di dalam masterplan, tetapi Gedung FIAI harus menjadi prioritas utama dan akan terus mendesak YBW UII untuk segera benar-benar membangun Gedung FIAI. Syaibani juga mengatakan akan melakukan pengawalan yang lebih ketat terkait pembangunan Gedung FIAI.

Jika dalam perjalanan pembangunan Gedung FIAI tidak berjalan, pihak DPM FIAI akan mengambi tindakan lebih lanjut berupa komunikasi yang lebih masif dengan pihak birokrasi kampus, baik dekanat, maupun YBW UII. “Apabila dengan komunikasi sudah tidak dapat diusahakan, kami akan mengambil langkah-langkah yang dapat memberikan ultimatum terkait pembangunan FIAI ini,” tegasnya.

Terkait dana pembangunan Gedung FIAI yang baru disiapkan sepertiga dari total keseluruhan, Syaibani mengatakan bahwa hal-hal seperti ini harus diselesaikan dengan audensi dengan pihak birokrasi dimulai dari Dekanat ataupun YBW UII. “Yang dimaksudkan sepertiga itu seperti apa, yang kami ketahui gedung FIAI ini tidak hanya sebatas di peletakan batu pertama, tapi harus dengan selesai sampai dibangun, apalagi ada dana yang kurang disitu kan ada masalah,” pungkasnya.

Reporter: Ridwan Fariz Maulana dan Nurzidta Okta Rinanda

Editor: Hana Maulina Salsabila

Skip to content