Jamil: Mahasiswa adalah Mujahid

HIMMAH Online, Kampus Terpadu Hari pertama Pekan Orientasi dan Taaruf (Pesta) Unisi diisi dengan rangkaian acara yang salah satunya meliputi dunia mahasiswa. Kegiatan yang diselenggarakan tanggal 18 Agustus 2017 ini bertempat di Auditorium Abdul Kahar Muzakir Universitas Islam Indonesia (UII). Dan kali ini, dunia mahasiswa mengusung tema “Orientasi Peran dan Fungsi Mahasiswa” dengan Abdul Jamil sebagai pemateri.

Dibuka dengan kalimat yang menggugah semangat, Jamil tegas berkata, “Saya bangga dengan kalian dan saya apresiasi kalian bahwa kalianlah calon pemimpin Indonesia masa depan.”

Sontak pernyataannya disambut dengan tepuk tangan meriah para peserta Pesta Unisi. Kemudian mahasiswa/i baru diberi pertanyaan tentang apa definisi mahasiswa menurut mereka. “Mahasiswa adalah calon pemimpin bangsa yang akan melanjutkan perjuangan pahlawan-pahlawan sebelumnya,” jawab seorang mahasiswi baru yang ditunjuk oleh Jamil.

Menurut Jamil sendiri definisi mahasiswa adalah seorang yang belajar menuntut ilmu di perguruan tinggi. Perguruan tinggi yang dimaksud bisa saja akademik, bisa sekolah tinggi, dan sebagainya.

Jamil menjelaskan bahwa mahasiswa adalah status, gelar tertinggi seseorang yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi. Oleh sebab itu seorang mahasiswa mempunyai beban yang sangat luar biasa. Mahasiswa harus sadar bahwa dirinya adalah maha. Mahasiswa tidak boleh hanya belajar dan tidur saja. Mahasiswa harusnya membawa misi untuk ke depan.

“Bisa dikatakan mahasiswa sebagai mujahid. Seseorang yang membawa pengetahuan. Seseorang yang mampu mengembangkan ilmu pegetahuan yang dapat memperbaiki kehidupan rakyat, bukan ilmu pengetahuan untuk menyengsarakan rakyat. Mahasiswa harus punya misi untuk membela rakyat, bukan menindas rakyat!” jelas Jamil dengan semangat yang menggebu.

Jamil memaparkan bahwa ciri-ciri insan akademis dalam diri mahasiswa ada dua, yaitu memiliki sense of crisis dan selalu mengembangkan diri. Jamil berpesan bahwa menjadi mahasiswa UII bukan hanya membaca buku dan bersantai. Tetapi hasil dari wawasan yang luas seorang mahasiswa selayaknya dapat menjembatani masyarakat dengan pemerintah. Tentu saja hal-hal tersebut sesuai dengan keinginan rakyat yang baik dan benar.

Setelah membacakan surat Ali Imran ayat 190-191, Jamil memaparkan mengapa ulil albab menjadi titel mahasiswa UII. “Ulil albab adalah sebutan bagi yang mampu menggunakan akal pikirannya untuk memikirkan apa yang terjadi di lingkungannya dan menemukan sesuatu yang baik untuk kemaslahatan masyarakat,” jelasnya lantang.

“Ayat inilah yang wajib dihafalkan mahasiswa UII dan menjadi moto mahasiswa UII. Ayat ini wajib kita renungkan dan dimasukkan ke dalam hati kita, supaya kita bisa menggerakkan tangan dan hati kita,” lanjut Jamil.

Peran dan fungsi mahasiswa UII lekat kaitannya dengan cita-cita Indonesia yang sangat luhur, yang mana mahasiswa selaku calon pemimpin di Indonesia, lahir dari universitas asli Indonesia. Bagi Jamil, tidak boleh ada mahasiswa yang anti Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengingat UII adalah satu-satunya perguruan tinggi yang dilahirkan dari bangsa Indonesia sendiri.

Jamil menyarankan agar mahasiswa harus lebih aktif di segala bidang. Entah itu bidang akademik maupun kelembagaan supaya mahasiswa/i dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang banyak. “Yang terpenting adalah mahasiswa/i dapat mengatur waktu dengan baik,” tutupnya.

Berita sebelumnya
Berita Selanjutnya

Podcast

Skip to content