“Sebenarnya, saya bingung konkretnya (evaluasi-red) itu gimana,” ujar Mico Yuhansyah, Ketua DPM U Periode 2012/2013
Oleh: Hasinadara P.
Kampus Terpadu, Kobar
Sejumlah pihak dari Lembaga Khusus (LK) melontarkan kekecewaan terkait forum evaluasi Pesona Ta’aruf (Pesta) 2012 yang diselenggarakan oleh Dewan Permusyawaratan Mahasiswa Universitas (DPM U). Hal itu dikatakan Hendrik Novero, Ketua Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Islam Indonesia (Mapala Unisi). Sebelumnya, Hendrik merasa terkejut ketika dihubungi Ketua DPM U via pesan singkat bahwa evaluasi Pesta akan direalisasikan melalui forum Syawalan dan Silaturahmi. Menurutnya, forum yang diselenggarakan DPM U pada tanggal 13 September 2012 di Fakultas Ekonomi (FE) itu bukanlah evaluasi. Forum tersebut hanya sekedar menyampaikan saran.
Hendrik pun menuturkan bahwa forum evaluasi yang ia maksud adalah evaluasi Pesta secara keseluruhan, bukan berbicara masalah teknis pelaksanaan. Menurutnya, yang dinamakan evaluasi ialah membahas keterbukaan konsep dan masalah-masalah yang terjadi pada saat Pesta agar ke depannya menjadi lebih baik.
Hal senada juga dituturkan Alfian Hendra Saputra, Ketua Marching Band Universitas Islam Indonesia (MB UII). “Kalau evaluasi itu forumnya lebih kepada (komunikasi-red) dua arah, jadi kayak tanya jawab. Kekurangan (Pesta-red) kemarin dan proyeksi ke depannya seperti apa kita bahas bareng. Jadi kita mengerti ke depannya harus kayak bagaimana. Harapannya, agar kejadian seperti kemarin (insiden pemukulan, spanduk-red) tidak terulang lagi,” tutur Alfian. Ia juga menyayangkan forum evaluasi yang diselenggarakan DPM U kemarin berubah menjadi ajang saran dan masukan saja.
Bagus Bangun, anggota Mapala Unisi yang juga menghadiri forum Syawalan dan Silaturahmi mengatakan, “Awalnya dari pihak DPM U ingin mengetahui bagaimana keadaan Pekan Ta’aruf (Pekta) masing-masing fakultas. Tapi dari LK, kebetulan saya yang mengajukan pembicaraan saat itu, ingin membahas mengenai masalah Pesta. Awalnya memang nggak dibahas tetapi akhirnya dibahas juga.”
Mico Yuhansyah, Ketua DPM U angkat bicara. Menurutnya, agenda evaluasi yang diminta sudah dilaksanakan pada saat forum Syawalan dan Silaturahmi, yang mana evaluasi itu dikemas dalam masukan dan saran. Bahkan ia menyampaikan, pada saat akhir forum tersebut, LK sempat mengajukan pembahasan tentang Pesta. “Pada saat forum kemarin, DPM U juga mengundang Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (DPM F), Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas (LEM F), dan Lembaga Pers Mahasiswa Fakultas (LPM F). Jadinya, DPM U akan terkesan kurang bijak jika hanya membahas Pesta saja, tanpa membahas yang lainnya, seperti Pekta, Tim Jas Almamater, dan lainnya, ” kata Mico.
Melalui acara Syawalan dan Silaturahmi beberapa waktu lalu, Mico menerangkan, “Kalau bicaranya refleksi Keluarga Mahasiswa (KM) UII, di forum kemarin bisa juga dibicarakan. Di forum itu pun sudah saya buka seluas-luasnya saran dan masukan. Sampai terakhir saya sampaikan, ada lagi tidak yang mau dibahas atau dipertanyakan. Sebenarnya, saya bingung konkretnya (evaluasi-red) itu gimana.”
Perihal forum Syawalan dan Silaturahmi, salah satu LK yaitu Koperasi Mahasiswa (Kopma), mengaku tidak mendapat pemberitahuan apa pun terkait diadakannya forum tersebut. Hal itu diungkapkan Ahmad Syarifuddin selaku Ketua Kopma. Menurutnya, tidak ada pemberitahuan apapun dari DPM U, baik melalui surat maupun pesan singkat. Ia menduga tidak adanya pemberitahuan karena pada saat Pesta, Kopma kurang berpartisipasi secara aktif dalam acara tersebut.
Akan tetapi, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPM U, Ahmad Bangun Sujiwo, menyatakan bahwa undangan acara Syawalan dan Silaturahmi via pesan singkat telah disampaikan ke seluruh KM, sedangkan untuk surat undangan memang baru dibagikan pada saat Syawalan dan Silaturahmi berlangsung karena acara tersebut merupakan acara dadakan.
Meskipun tidak hadir, Ahmad Syarifuddin ikut berkomentar terkait evaluasi Pesta. Ia berharap agar KM mengubah mindset bahwa evaluasi bukan ajang untuk menjatuhkan panitia Pesta atau DPM U. Tetapi dijadikan bahan introspeksi KM supaya ke depannya masalah yang menghambat keberlangsungan acara Pesta tidak terjadi lagi.
Sebelumnya, saat mediasi pemukulan pada tanggal 3 September 2012 di Gedung Rektorat UII, Hendrik selaku Ketua Mapala Unisi, mengajukan evaluasi Pesta kepada DPM U. Tuntutan ini sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban kelembagaan yang juga dibahas saat mediasi. “Di situ, Ketua DPM U bilang, iya saya (DPM U-red) yang bertanggung jawab, walaupun pertamanya ia menjawab dengan agak bingung. Ketua LEM U juga bilang, iya ini acara, kami (LEM U-red) yang bertanggung jawab,” jelas Hendrik. Mengamini apa yang dituturkan Hendrik, Alfian juga mengatakan, sebelum mediasi ditutup, Ketua DPM U sempat menyampaikan akan ada evaluasi KM.
Ketua LEM U, Muhammad Shadily Rumalutur, mengiyakan bahwa terkait masalah pemukulan, DPM U akan menyelenggarakan musyarawah KM setelah mediasi. Namun, ia tidak yakin dalam bentuk seperti apa musyawarah akan dilaksanakan.
Selain itu, Hendrik juga mengatakan, Mico menjanjikan forum evaluasi akan dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 10 September 2012. Namun tampaknya, terjadi miss komunikasi mengenai teknis pelaksanaan antara Mico dan Hendrik. Akhirnya, forum pun terealisasi pada Kamis, 13 September 2012, dengan agenda yang berbeda yaitu Syawalan dan Silaturahmi.
Reportase Bersama Khairul Anwar dan Irwan A. Syambudi