Joko Widodo itulah nama lengkapnya. Walikota Solo yang menjabat selama dua periode ini menjadi fenomenal semenjak kegigihan dalam memimpin daerahnya. Dari kecil, beliau telah mandiri. Dia tidak ingin hanya bertopang dagu. Kisahnya yang inspiratif dikuak dalam buku karangan Domu D. Abarita dan kawan-kawan. Cerita buku ini lengkap dengan fakta dari suara setiap orang yang dekat dengan Jokowi. Dari sini, pembaca akan tahu bagaimana perjalanan hidup seorang Jokowi dan bagaimana sikap kepemimpinannya sudah muncul sejak kecil, yaitu dari sekolah dasar (SD) hingga perguruan tinggi.
Perjalanan Jokowi takkan ada arti tanpa ibu. Tiap malam, Sujiatmi selalu salat tahajud dan mendoakan anak sulungnya itu. “Ibu itu orang biasa kok, seperti ibu-ibu lainnya. Tapi pola pikir dan pandangannya maju. Itu karena ibu sering mengisi waktu dengan membaca koran,” ujar Jokowi. Banyak pelajaran menarik dalam buku ini, antara lain sosok Jokowi yang sederhana sejak masih menjabat Walikota Solo. Sejak dulu, Jokowi dikenal dengan gayanya yang terjun langsung ke lapangan tanpa protokoler. Jokowi langsung mendengar keluh kesah (uneg-uneg) dari masyarakat. Salah satu guru sekolah menengah pertama (SMP) yang pernah mengajar Jokowi, Sinung, menuturkan bahwa, “Jokowi itu rendah hati, pintar, nggak banyak ngomong, tapi langsung action.”
Buku ini dilengkapi dengan foto. Buku ini berkisah dengan alur flashback, dari masa kecil Jokowi hingga kemunculan namanya di bursa pencalonan Walikota DKI Jakarta. Namun, dalam buku ini terdapat sejumlah pengulangan yang dapat mengganggu kenyamanan pembaca. Misalnya, kutipan narasumber, argumen dari penulis, maupun cerita-cerita flashback itu sendiri. Buku karangan Domu ini cocok untuk menjadikan sosok Jokowi sebagai panutan. Tidak ada salahnya merogoh saku untuk membeli buku ini agar kita dapat membangun diri sebagai pribadi yang lebih baik. (Fajar Noverdian)