‘Bock’s Car’ yang membawa ‘Fat Man’, menghancurkan seluruh isi kota Nagasaki.
Himmah Online, Yogyakarta – 9 Agustus 1945, pukul 11.02 waktu Jepang, pesawat ‘Bock’s Car’ yang membawa bom atom ‘Fat Man’, dikemudikan oleh Mayor Charles W. Sweeney, berhasil menghilangkan Nagasaki dari peta dunia.
Nagasaki, pada waktu itu masuk dalam daftar kota pertama yang akan dibom oleh sekutu. Namun, kota tersebut sempat dicoret dalam ,pemilihan kota kedua karena medannya yang terlalu berbukit (tak memaksimalkan efek bom: tirto.id- Mengapa Sekutu Memilih Hiroshima & Nagasaki untuk dibom?)
Muncullah opsi untuk menghancurkan Yokohama, yang mana pada saat itu merupakan kota industri, yang menampung banyak orang. Namun, Yokohama dicoret dari daftar pengeboman menjelang akhir Juli. Kemudian, para jenderal bermufakat bahwa target selanjutnya adalah Kyoto. Ibukota lama Jepang tersebut memiliki penduduk yang padat, berjumlah lebih dari 1 juta jiwa. Penduduk Kyoto rata-rata merupakan pelarian kota lain yang terkena imbas perang.
Kyoto juga menjadi pusat kebudayaan Jepang pada saat itu. Kota tersebut menjadi rumah bagi 2000-an lebih kelenteng Buddha dan tempat suci orang Sinto. Monumen bersejarah Kyoto Kuno termasuk situs warisan dunia. Alhasil, Kyoto otomatis menjadi kota paling favorit anggota Komite Target untuk dihancurkan.
Dahulu, Deklarasi Postdam merupakan ultimatum yang diberikan oleh Amerika Serikat (AS) untuk Jepang pada saat itu. Tidak main-main, AS pun menyiapkan sebuah prosedur penghancuran besar-besaran untuk melenyapkan Jepang dari peta dunia.
Komite Target mempertimbangkan untuk menargetkan instansi militer yang ada di teluk Jepang, gunanya agar tidak mengorbankan banyak rakyat sipil. Namun, ahli nuklir berasumsi, bahwa pertimbangan komite pada saat itu dinilai karena kurangnya keseriusan AS dalam menghancurkan instansi militer Jepang.
Reporter: Audy Muhammad Lanta
Editor: Niken Caesanda Rizqy