Akses ke Klangon dan Sedawon Masih Terhambat

Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang memasang instalasi saluran air darurat di jalur bekas jembatan yang terputus, Selasa (25/02). (Foto oleh: Irwan A. Syambudi)

Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang memasang instalasi saluran air darurat di jalur bekas jembatan yang terputus, Selasa (25/02). (Foto oleh: Irwan A. Syambudi)

Oleh: Irwan A. Syambudi

Malang, HIMMAH ONLINE

Dusun Klangon dan Sedawon yang terletak di Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang masih terisolir hingga saat ini (25/2). Hal tersebut terjadi  karena terputusnya jembatan yang menghubungkan Dusun Klangon dengan Dusun Pait. Sehingga para relawan harus menggunakan flying fox untuk mendistribusikan bantuan .

Sementara itu tim Komando Pasukan Khusus (Kopassus), relawan beserta warga masih memperbaiki jembatan darurat. Namun derasnya arus Sungai Ledok yang bercampur dengan sisa material vulkanik letusan Kelud, membuat jembatan yang terbuat dari bambu ini berbahaya untuk dilewati. Meski begitu, masih ada warga yang melintasi jembatan dengan motor.

Andi Reza, relawan tanggap bencana UII, menilai jembatan darurat yang ada sangat rawan untuk dilintasi. Karena salah satu sisi penopangnya sudah mulai tergerus arus sungai.  Dia bersama relawan lain yang berada di posko Selorejo berencana membuat jembatan darurat dengan menggunakan tali baja. “Jembatan ini akan dibuat hanya untuk penyeberangan manusia,” ujar Andi.

Sedangkan, kebutuhan air bersih untuk warga, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang menyalurkan air bersih dari truk tangki air dengan menggunakan selang menuju ke seberang sungai. Amin, dari pihak Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang mengatakan bahwa hari ini (25/2) untuk kebutuhan air bersih sudah dapat didistribusikan ke Sedawon dan Klangon.

Skip to content