Konsep aksi terlihat sederhana, namun syarat partisipasi publik melalui jejaring sosial.
Oleh: Bethriq Kindy Arrazy
Yogyakarta, Himmah Online
Mendadak sepanjang Jalan Pangeran Mangkubumi dipenuhi masyarakat dengan membentuk pola rantai manusia (7/10/2012). Massa yang berjumlah lebih dari seratus orang ini menamakan diri dengan Gerakan untuk Mendukung KPK (Geruduk) Yogyakarta. Hal ini dilakukan atas bentuk keprihatinan rakyat Yogyakarta dengan semakin memanasnya perseteruan antara Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Selain itu aksi ini juga sebagai bentuk dukungan kepada KPK, setelah adanya insiden penjemputan paksa salah seorang penyidik KPK oleh beberapa oknum Polri.
Suryaden, salah seorang penggagas Geruduk Yogyakarta menjelaskan bahwa sebelumnya tidak ada persiapan besar-besaran. Sehari sebelumnya, sempat ada perkumpulan untuk membahas teknis Geruduk. Momentum tersebut sempat dihadiri oleh Joglo Abang, Jalin Merapi, Combine, Jogja Update dan Seniman. “Ini pun sebelumnya tidak ada janjian apapun dengan masyarakat, tetapi hanya melalui twit-twit dan jejaring sosial media lainnya oleh teman-teman,” ujarnya.
Suryaden menambahkan, konsep aksi dalam bentuk rantai manusia secara filosofis memberitahukan kepada khalayak umum bahwa rakyat Yogyakarta peduli kepada KPK. Sekaligus memberikan kesadaran tentang anti korupsi. Selain itu ia sempat berinisiatif bahwa pasca aksi Geruduk, pihaknya akan mendirikan kotak suara yang berisi saran dan kritik dari rakyat Yogyakarta yang selanjutnya diletakkan di depan Gedung Agung.
Mujiono, salah seorang simpatisan Geruduk datang dengan mengenakan busana daerah Yogyakarta, dikarenakan ia dan beberapa rekannya habis mengikuti perayaan ulang tahun Kota Yogyakarta di Balaikota. “Harapannya ingin memberikan dukungan kepada KPK,” ucapnya.
Disisi lain Dian Anggraini mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM) berpendapat, ia tahu Geruduk Yogyakarta dari jejaring sosial salah seorang temannya. “Terus diajak ikut berpartisipasi dengan rakyat untuk mendukung penolakkan kriminalisasi KPK,” jelasnya.
Lain halnya dengan Ahmad Rohmadi, salah seorang warga yang berada di dekat titik aksi di depan Gedung Agung. Rohmadi mengungkapkan kalau awalnya ia tidak tahu ada aksi yang dilakukan oleh Geruduk Yogyakarta. Ia mengetahuinya ketika mendengar salah seorang aktivis berorasi tentang dukungan terhadap KPK. “Meskipun tidak ikut, saya mendukung aksi yang dilakukan masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia,”ungkapnya.
Reportase bersama: Moch. Ary Nasichudin