Fathul Wahid Jelaskan Nilai Ke-uii-an dalam PESTA 2024

Himmah Online – Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan Pesona Ta’aruf (PESTA) dalam rangka mengenalkan lingkungan kampus kepada mahasiswa baru UII 2024. Talkshow Ke-uii-an merupakan salah satu kegiatan PESTA. Pada tahun ini, Talkshow ke-uii-an diselenggarakan di lapangan depan Fakultas Kedokteran UII, pada Rabu (04/09). Talkshow kali ini mengangkat tema “Internalisasi Nilai Ke-uii-an untuk Mempersiapkan Diri Dalam menghadapi Tantangan di Era Digitalisasi”, yang diisi oleh Fathul Wahid selaku Rektor UII, dan Tommy Ristanto selaku moderator.

Dalam Talkshownya Fathul Wahid menjelaskan bahwa posisi UII tidak hanya sebagai lembaga pendidikan yang unggul dalam prestasi akademik, tetapi juga berkomitmen merawat nilai-nilai kebangsaan. Selain itu, beliau juga menuturkan bahwa kampus yang berdiri sejak 8 Juli 1945 ini, didirikan dengan tujuan mulia yakni sebagai jembatan antara ilmu dan agama demi kesejahteraan masyarakat.

Fathul Wahid mengingatkan bahwa UII bukan sekadar institusi pendidikan biasa. “UII ini didirikan oleh tokoh-tokoh bangsa yang visioner, bahkan sebelum Indonesia merdeka. Mereka berpikir jauh ke depan, melampaui zamannya, demi pendidikan tinggi yang terintegrasi dengan nilai-nilai Islam,” ujarnya.

UII yang awalnya bernama Sekolah Tinggi Islam, berkembang menjadi universitas Islam nomor wahid. Hal itu dibuktikan dengan laporan dari THE WUR 2024–salah satu lembaga pemeringkatan universitas dunia yang bereputasi. 

Meski demikian, Fathul Wahid mengingatkan “bahwa peringkat bukanlah tujuan utama. Peringkat itu hanya bonus dari kerja keras kami menyelesaikan pekerjaan rumah. Yang terpenting adalah bagaimana alumni kami bisa memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan negara.”

Tidak hanya itu, UII juga menjaga nilai keIndonesiaan dalam setiap prosesnya. Fathul Wahid menjelaskan bahwa UII memiliki lima nilai utama yang menjadi pegangan dalam menjalankan visi dan misinya: Islami, Mondial, Unggul, Intelektual, dan Indonesiawan.

“Ini bukan hanya semboyan. Nilai-nilai ini adalah fondasi yang kami tanamkan kepada seluruh mahasiswa. Kami ingin mereka tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki rasa nasionalisme yang kuat dan mampu bersaing di kancah internasional,” tambah Fathul Wahid.

Dalam kesempatan yang sama, Tommy Ristanto, seorang alumni UII, juga menceritakan pengalamannya sebagai mahasiswa UII. Ia menekankan pentingnya keterlibatan dalam kegiatan di luar kelas untuk mengembangkan diri. “Tidak mungkin saya bisa seperti sekarang jika dulu hanya berfokus pada kuliah saja. Keterlibatan dalam berbagai kegiatan kampus membuat saya lebih siap menghadapi dunia kerja,” ungkapnya.

Di akhir Talkshow, Fathul Wahid memberikan sebuah tips untuk mengasah sensitivitas mahasiswa baru dengan cara perbanyak membaca, perbanyak berdiskusi dan bersosialisasi di luar kampus agar dapat melihat berbagai perspektif lain diluar sana. 

Reporter: Himmah/Giffara Fayza Muhlisa, Reza Sandy Nugroho, Magang Himmah/Jihan Nazira, Ukhti Khoiria

Editor: Abraham Kindi

Skip to content