Himmah Online – Harsawiyata merupakan rangkaian acara Pesona Ta’aruf (PESTA) 2024 berupa kegiatan melukis kaos. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis (5/9) melibatkan seluruh mahasiswa baru dan mahasiswi baru (maba-miba). Kegiatan ini dilaksanakan pada pukul 10.25 – 11.35 siang, di depan panggung area Fakultas Kedokteran dan di samping Auditorium Abdul Kahar Mudzakkir, Universitas Islam Indonesia (UII).
Rayhan Davha, selaku Koordinator Komisi A mengungkapkan Harsawiyata ialah gabungan dua kata dari bahasa Romawi, Harsa yang memiliki arti kebebasan dan Wiyata memiliki arti keindahan. “Jadi kebebasan yang diimplementasikan dengan keindahan,” ungkap Rayhan Davha.
Syafiiq Muhammad Yusuf, Ketua Steering Committee (SC) mengungkapkan, Harsawiyata diinisiasi oleh Komisi A untuk meningkatkan jiwa kreativitas mahasiswa melalui kaos polos yang dilukis sesuai kreativitas mereka. “Mahasiswa itu kita tingkatkan jiwa kreativitasnya untuk bagaimana melihat baju yang kosong (polos) itu dilukis sesuai kreativitas mereka,” ungkap Syafiiq.
Setiap jamaah–kelompok dalam kegiatan PESTA, diharuskan untuk membawa cat tekstil, kuas lukis, koran bekas, dan dua kaos putih polos. Tujuannya agar setiap maba-miba dapat menyumbangkan idenya untuk dituangkan dalam kaos putih tersebut, dan membangun ikatan keakraban di antara maba-miba.
Salsabila Rahmatika, Sekretaris Steering Committee (SC) mengungkapkan, maba-miba diberikan tema kebudayaan Indonesia untuk dikreasikan ke kaos putih polos. Awak Himmah mendapati maba-miba melukis kaos dengan sketsa Barong Bali, Batik, dan Monas.
Selanjutnya, hasil kreasi tersebut dinilai oleh panitia dan diberi penghargaan kepada jamaah terbaik dari penilaian panitia. “Kalau semisal mereka mau bawa pulang (kaos tersebut) monggo, tetapi kalau mereka mau memberikan kenang-kenangan kepada waljamnya (Wali Jamaah) itu disilahkan juga,” ungkap Syafiiq
Muhammad Hyde (18), mahasiswa baru memberikan respon positif terhadap kegiatan ini. Ia mengungkapkan kegiatan ini menjadi ruang bagi ekspresi seni. “Maba-miba bisa mengaspirasikan jiwa-jiwa seni mereka dan juga bisa saling berkomunikasi via seni,” ungkap Hyde.
Sementara itu, tantangan dalam kegiatan ini adalah kerja sama antar anggota jamaah. Belum adanya ikatan antar anggota, membuat sulit untuk bekerja sama. “Masih ada yang pendiem, masih ada yang belum mau gerak,” ungkap Hyde.
Panitia mengungkapkan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Harsawiyata yaitu pengkondisian peserta, karena agenda Harsawiyata dekat dengan agenda pembuatan koreo jingle. “Mungkin lebih ke pengkondisian pesertanya aja sih, tapi secara teknis mereka sudah well prepare,” pungkas Salsabila.
Reporter: Himmah/Queena Chandra, Fairuz Tito, Magang Himmah/Marsyalina Dwi, Anindya Nasyiah
Editor: Ayu Salma Zoraida Kalman