Teater Koin Pentaskan Opera Primadona

HIMMAH ONLINE, Yogyakarta – Pada tanggal 29-30 Desember 2014 Teater Koin bersama Dinas Kebudayaan Yogyakarta mempersembahkan pentas opera primadona di concert hall Taman Budaya Yogyakarta (TBY). Dinas Kebudayaan Yogyakarta memberikan fasilitas concert hall TBY selama tiga hari kepada Teater Koin secara gratis, tetapi untuk biaya produksi seperti kostum, rias, transportasi, konsumsi, lighting dan publikasi tetap ditanggung dari pihak Teater Koin. Pada pementasan kali ini teater koin mengadakan pertunjukkan selama dua hari berturut-turut dengan naskah sama yang sudah dipersiapkan sejak bulan Agustus. “Sudah latihan empat bulan kan sayang kalau misal cuma pentas sekali, makanya sekalian mumpung dapet free TBY 3 hari.” ujar Kafka Navyschaaq selaku sutradara.

Naskah Opera Primadona ini ditulis oleh Nano Riantiarno, seorang penggemar Teater Koin yang berasal dari Teater Koma di Jakarta. Dalam Opera Primadona cerita yang dipentaskan merupakan sebuah cerita yang menunjukkan realita hidup sebenarnya. Opera ini menceritakan tentang manusia yang tidak bisa lepas dari hasrat. Hasrat untuk menjadi yang pertama dalam sebuah lakon cerita, hingga menghalalkan perdukunan untuk menyingkirkan tokoh lain. Naskah Opera Primadona ini sebenarnya sudah dipentaskan selama 4 kali oleh Teater Koin dari tahun mulai 2000-an. Perbedaan antara pementasan sebelumnya dengan pementasan kali ini terletak pada lighting dan puisi yang diaransemen menjadi nyanyian. Naskah Opera Primadona memiliki 42 adegan termasuk pembukaan dan penutupan. Pementasan yang berlangsung selama 4 jam 20 menit ini memberikan tantangan tersendiri bagi Teater Koin. Durasi yang lama, membuat para pemain Teater Koin memperbanyak tarian pada beberapa scene agar penonton tidak merasa bosan. “Ini pertama kali pementasan primadona selama ini biasanya sekitar 3 jam.” ujar Kafka.

Teater Koin sendiri merupakan Unit Kegitan Mahasiswa (UKM) di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) yang sejak awal sudah menjadi komunitas. Dikatakan komunitas karena anggotanya yang selain dari FE juga berasal dari Ilmu Komunikasi dan Psikologi. Selain dari UII sendiri, anggotanya juga berasal dari luar kampus seperti Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan Amikom. Untuk pemilihan pemeran dalam pementasan ini dilakukan casting terbuka bagi seluruh anggota Teater Koin maupun pihak yang tidak tergabung dalam Teater Koin. (Rabiatul Adawiyah)

Skip to content