Tenda Dibongkar, Banyak Mahasiswa Baru Tumbang di Hari Terakhir PESTA 2024

Himmah Online Di hari terakhir Pesona Ta’aruf (PESTA) 2024, Jumat (06/09), tenda yang digunakan untuk tempat berteduh mahasiswa baru dibongkar. Tenda tersebut mendapat sorotan positif dari mahasiswa baru selama rangkaian kegiatan PESTA 2024, karena berguna untuk berteduh dari teriknya mentari.

Alasan dibongkarnya tenda tersebut dikarenakan kebutuhan akan ruang untuk acara konser musik pada malam hari. “[Men]cabut tenda karena kita mengingat, ini kan nanti (malam) ada entertainment juga,” ucap Farhan Hamzah, Ketua Organizing Committee (OC) saat diwawancarai awak Himmah, Jumat (06/09).

Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, penutupan PESTA selalu ditutup dengan hiburan konser musik. Yang membedakan antara tahun ini dan sebelumnya adalah tahun ini terdapat tenda yang digunakan sejak awal rangkaian kegiatan PESTA. Tetapi, di hari terakhir PESTA tenda tersebut dibongkar.

Hal tersebut berakibat pada banyaknya mahasiswa baru yang jatuh sakit. Tidak adanya tenda di hari terakhir PESTA membuat mahasiswa baru terpapar teriknya panas matahari. Shafira Tiara, Koordinator Kesehatan acara PESTA menyebutkan, terjadi lonjakan tinggi jumlah mahasiswa yang jatuh sakit di hari terakhir. “Bisa tiga kali lipat daripada day 1 (hari kedua rangkaian kegiatan PESTA),” ucapnya.

Ia menambahkan, lonjakan mahasiswa yang jatuh sakit di hari terakhir acara PESTA didominasi mahasiswa baru yang pingsan dan kejang. Hal tersebut ditengarai oleh dehidrasi. Sementara itu, pada hari sebelumnya, day 1, disebutkan bahwa mayoritas mahasiswa jatuh sakit dikarenakan asma dan panic attack.

“Jadi, dia itu kayak merasa terganggu, kan sempit gitu tempatnya. Dan (ketika) saya sudah sempat ke tengah-tengah (tempat mahasiswa baru berkumpul) dan memang, oksigennya kurang,” ujar Koordinator Kesehatan.

Divisi Kesehatan PESTA 2024, kali ini dibersamai oleh dokter dan lima mobil ambulan. Setiap ambulan memiliki dua paramedis untuk menangani pasien, serta tiga supervisor dari Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia.

Lonjakan mahasiswa yang jatuh sakit di hari terakhir PESTA membuat divisi kesehatan kewalahan dalam menangani pasien-pasiennya. Meskipun demikian, Koordinator Kesehatan PESTA 2024 bersyukur karena divisi kesehatan tidak bekerja sendiri.

“Aku bersyukur dari (Divisi) PB (Pemandu Barisan), dari (Divisi) Acara, itu benar-benar, maksudnya semua divisi mau bantu gitu, ketika kita (Divisi Kesehatan) lagi merujuk, misalnya ke rumah sakit, mereka mau bantu gotong jadi petandu,” ucap Shafira.

Restu Ayu, salah satu mahasiswa baru mengungkapkan bahwa dibongkarnya tenda pada hari terakhir PESTA membuatnya kepanasan. Ia juga melihat banyak rekan-rekannya yang jatuh pingsan. 

“Mending pakai tenda walaupun gerah sedikit gitu ya karena dempet-dempetan,” pungkas Restu.

Reporter: Himmah/Abraham Kindi, Agil Hafiz, Fairuz Tito

Editor: Muhammad Fazil Habibi Ardiansyah

Skip to content