HIMMAH online, Kampus Terpadu – Masa orientasi mahasiswa baru Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (ospek FTI UII) yang sebelumnya bernama Pekan Ta’aruf (Peta), berubah nama menjadi Kegiatan Khusus Orientasi dan Taaruf Fakultas Teknologi Industri (Kuantum). Hal itu dilakukan karena panitia melakukan banyak perubahan pada konsep dan teknis pelaksanaan acara.
Perubahan ini, kata koordinator komisi A Kuantum, Gigih Lintang Prasetyo dilakukan setelah panitia melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan ospek FTI sebelumnya. Menurutnya, ospek FTI selama ini masih bersifat umum secara konsep. Adapun yang dimaksud umum menurut Gigih adalah belum adanya nilai khusus yang ingin dicapai dari ospek FTI. “Jadi sebelumnya hanya sebagai wadah untuk memperkenalkan atmosfer FTI kepada mahasiswa baru (maba).”
Karenanya, kepada tim Himmah Online, Gigih mengungkapkan bahwa tahun ini ospek FTI mengusung nilai kerja sama. Nilai tersebut, lanjut Gigih, penting bagi seorang engineer ketika mereka terjun ke masyarakat. “Seorang engineer tidak dapat berdiri sendiri untuk mencapai suatu tujuan. Harus saling bekerja sama agar dapat menciptakan karya yang bermanfaat untuk masyarakat.”
Untuk menanamkan nilai tersebut, acara yang berlangsung tanggal 28-30 Agustus 2017 ini diisi dengan berbagai acara yang dapat mendorong semangat kerja sama maba. Beberapa acara tersebut antara lain Focus Grup Discussion (FGD), inaugurasi, serta bakti sosial.
Pada FGD peserta diminta membuat satu kelompok yang diisi oleh dua jamaah. Nantinya kedua jamaah tersebut akan mendiskusikan suatu isu yang sedang berkembang di tingkat lokal maupun nasional. Diskusi itu sendiri layaknya debat yang diisi oleh argumen pro dan kontra. Di dalam diskusi itu, panitia berharap semua maba bersuara dan memberikan pendapatnya terhadap isu yang dibahas.
Kemudian terkait bakti sosial, dilakukan dengan cara meminta maba membawa sembako yang nantinya akan diberikan kepada masyarakat. Namun katanya, saat ini sembako-sembako yang dibawa oleh maba akan disimpan dulu oleh panitia. Hal ini terjadi lantaran panitia belum menentukan lokasi untuk mendistribusikan sembako tersebut.
Lalu acara yang terakhir adalah inaugurasi. Pada acara ini, setiap jamaah diminta menampilkan suatu penampilan dalam satu panggung. Penampilan itu bisa dalam bentuk musikalisasi puisi, penampilan band, dan penampilan tari.
Saat ditanya apakah konsep ospek yang baru tersebut merupakan usulan dari pihak dekanat, Gigih mengungkapkan bahwa tidak ada campur tangan dari pihak dekanat. Tapi, lanjut Gigih, panitia melakukan sosialisasi konsep kepada pihak dekanat FTI UII. sosialisasi tersebut dilakukan dalam suatu forum khusus antara panitia dan dekanat.
“Pihak dekanat hanya memberikan masukan teknis seperti mengusulkan pemateri. Dekanat tidak memberi masukan pada tataran konsep,” ungkap Gigih.
Lalu bagaimana tanggapan maba terkait Kuantum? Verel Imansyah Permana, maba dari program studi Teknik Industri menilai rangkaian acara yang dibuat oleh panitia belum membuatnya menjalin kerjasama yang baik dalam satu jamaah. Hal itu terjadi, kata Verel, lantaran saat FGD, inaugurasi, dan acara-acara lainnya, masih ada anggota di dalam jamaahnya yang tidak membantu. Bahkan, lanjut Verel, ada teman jamaahnya yang tidak hadir saat Kuantum.
Meski menurutnya masih ada kekurangan, Verel berkata bahwa panitia sudah berusaha merangkul maba untuk saling bekerja sama. “Kekurangannya hanya terdapat pada diri masing-masing individu yang belum bisa bekerjasama dengan baik,” katanya.
Jika Verel merasa belum bisa bekerjasama dengan baik, beda halnya dengan Shinta Dewi Kusumaningrum, maba dari program studi Teknik Informatika. Shinta menuturkan bahwa ia dan teman-temannya dapat menjalin rasa kompak pada setiap acara yang berlangsung.
Katanya, acara-acara yang ada pada Kuantum membantunya untuk cepat beradaptasi dengan teman-teman satu jamaahnya. Salah satu contoh acara yang menurutnya dapat membantunya beradaptasi adalah ketika membuat musikalisasi puisi saat inaugurasi. Di akhir penjelasannya, Shinta berharap konsep yang ada pada ospek FTI tahun ini dapat terus dilanjutkan dan ditingkatkan untuk tahun-tahun selanjutnya.
Koreksi (7 September 2017)
Di dalam berita ini sebelumnya terdapat dua kesalahan redaksional yang berpotensi merubah substansi pemberitaan. Pertama, kami menulis akronim Ospek FTI UII, Kegiatan Khusus Orientasi dan Taaruf Fakultas Teknologi Industri adalah Quantum. Akronim yang benar adalah Kuantum menggunakan huruf “K”. kedua, kami juga salah dalam menyebut jabatan Gigih Lintang Prasetyo dalam kepanitiaan Kuantum. Gigih adalah koordinator komisi A Kuantum, bukan ketua Steering Comittee. Terkait kesalahan redaksional yang redaksi Himmah Online lakukan, kami memohon maaf sebesar-besarnya. Semoga ini menjadi pembelajaran terhadap redaksi Himmah Online ke depannya.