Percuma merangkai kata
Percuma mengeja kata tiap barisnya
Percuma ada kata, bila itu hanya bualan belaka
Tak perlu diksi yang indah
untuk menjawab keresahan
Tak perlu mediasi yang pelik
untuk menenangkan kegelisahan
Jangan kau gadaikan kata bila tak bisa menebusnya,
hanya melelahkan mulut untuk membuka
Bungkam saja mulutmu!
Agar tak banyak propaganda yang kaucipta
Bukankah mewakili?
tapi katamu bukan kataku!
Ini bukan masalah kita,
ini hanya masalahku karena gelisah ini hanya gelisahku,
bukan gelisah kita
Urus saja mulutmu,
barangkali bersolek mulut lebih penting dari gelisahku
(Novita Dwi K.)