HIMMAH ONLINE, Kampus Terpadu – 22 Agustus 2014 Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) telah meresmikan perubahan akreditasi prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) dari C menjadi A. “Prestasi itu adalah kerja keras semua pihak mulai dari mahasiswa, alumni, orang tua, karyawan, dosen, prodi, fakultas, dan universitas.” ujar Arief Fahmi selaku Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB). Tentunya tidak mudah untuk menaikkan akreditasi C ke akreditasi A. “Perbaikan terus menerus dikerjakan oleh semua pihak dan alhamdulillah hasilnya juga sangat-sangat baik.” tambah Arief Fahmi.
Untuk mempertahankan akreditasi yang berlaku selama 5 tahun kedepan, prodi beserta jajaran staf lainnya akan melakukan beberapa upaya. Upaya-upaya tersebut diantaranya meningkatkan kerjasama di level ASEAN, merintis kerjasama dengan universitas-universitas lain, lembaga masyarakat sipil serta pemerintah negara lain di Asia Tenggara. Tidak ketinggalan peningkatan publikasi berupa karya-karya akademis baik dosen maupun mahasiswa dan penambahan sarana dan prasarana.
Seiring berjalannya waktu peningkatan dalam segi sarana dan prasarana terus berkembang. Berdiri pada tahun 2004 silam, Prodi Ilmu Komunikasi hanya memiliki laboratorium fotografi dan radio saja. Kemudian disusul dengan laboratorium audiovisual dan ruang kontrol audiovisual, laboratorium televisi dan film, presentasi dan negosiasi, serta laboratorium pers sekitar tahun 2008. “Setelah akreditasi A ini prodi berencana untuk menambah news room atau multimedia’s room sebagai penambah kelengkapan ruangan-ruangan yang telah ada.” jelas Anang Hermawan dosen yang pernah menjabat sebagai Kaprodi Ilmu Komunikasi.
Gemilang Pasha, mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012, beranggapan bahwa prodi Ilmu Komunikasi sudah layak dan berhak menerima akreditasi A karena laboratorium dan perlengkapan-perlengkapan yang ada sudah cukup memadai. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa banyak mengandung nilai-nilai positif dan juga penghargaan yang banyak di raih khususnya dibidang perfilman.
Proses-proses yang dilalui pastinya menguras waktu yang cukup lama diperkirakan sekitar 1,5 tahun untuk mengajukan berkas dan dokumen-dokumen yang berisikan visi-misi, tata pamong, kepemimpinan, mahasiswa dan alumni, SDM, kurikulum, pembiayaan, sarana prasarana, penelitian, pengabdian masyarakat dan juga kerjasama. “Proses pengiriman berkas tersebut ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) sudah dilaksanakan sekitar bulan Juli tahun 2013 lalu, mendapatkan visitasi dari BAN-PT sekitar setelah lebaran tahun ini.” ujar Muzayyin Nazaruddin, Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi.
Arief berpesan bahwa akreditasi A adalah karunia nikmat dan ujian. Kita semua berupaya yang kemudian memperoleh hasil berupa nilai yang baik. Disisi lain ini juga merupakan ujian seberapa besar kita dapat mensyukurinya dalam konteks menjadikan Prodi Ilmu Komunikasi itu rahmatan lilallamin. Mahasiswanya menjadi lebih mampu mengedepankan nilai-nilai ke UII an dosen dan karyawan-karyawannya juga demikian dan ini adalah tanda awal untuk membuat kita menjadi lebih produktif lagi dan bisa lebih bersyukur karena jika tidak akreditasi A justru bias memebuat kita menjadi lupa dan sombong. Muzzayin juga menambahkan bahwa lulus tidak hanya dengan Indeks prestasi kumulatif atau yang sering disebut IPK tetapi dengan portofolio yaitu karya-karya yang telah dihasilkan oleh masing-masing mahasiswa Ilmu Komunikasi.
Sebagai bentuk rasa syukur, Himpunan Mahasiswa Komunikasi (HIMAKOM) menyelenggarakan acara tasyakuran pada Kamis, 27 November 2014 yang dihadiri oleh Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi, dosen, staf, mahasiswa Ilmu Komunikasi, dan juga dihadiri oleh perwakilan mahasiswa Ilmu Komunikasi dari berbagai universitas seperti Universitas Respati Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Universitas Atma Jaya, dan Universitas Ahmad Dahlan. Acara diramaikan dengan pemutaran film pendek dan penampilan dari grup nasyid Syahada pondok pesantren putra UII. (Citra Kharisma W.)