13 Mahasiswa dan Mahasiswi Baru UII Berebut Tanya dalam Talkshow “Restorasi Nasionalisme”

Himmah Online, Kampus Terpadu – Hari terakhir dalam rangkaian Pesona Ta’aruf (PESTA) diawali agenda Talkshow Kebangsaan pada Sabtu (12/08). Gelar wicara tersebut diisi oleh Eros Djarot (73), seorang budayawan, sutradara, penulis lagu, penulis skenario dan politikus Indonesia. Tema yang diusung dalam kegiatan ini adalah “Restorasi Semangat Nasionalisme Mahasiswa dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara”. Dalam Talkshow kali ini, terlihat mahasiswa baru (maba) dan mahasiswi baru (miba) yang berjumlah 13 orang berebut untuk menjadi penanya.

Setelah pemaparan materi, Tommy Ristanto (41), moderator acara,  mempersilahkan para maba-miba untuk mengajukan pertanyaan. Terlihat sebanyak 13 mahasiswa yang terdiri dari maba-miba berlari ke depan panggung untuk mendapatkan kesempatan bertanya. 

Tommy mengatur maba-miba yang maju ke depan panggung untuk berbaris rapi dan menghadap ke pemateri. Setelah itu mempersilahkan mereka yang maju di depan panggung untuk bertanya.

Karena keterbatasan waktu yang disediakan oleh panitia dan banyaknya jumlah maba-miba yang bertanya, maka Tommy hanya bisa memilih beberapa orang saja. 

Pertanyaan yang diajukan maba-miba pun bervariasi. Pertanyaan pertama datang dari Amelia Bening, miba Fakultas Kedokteran. Ia mempertanyakan kasus perundungan yang sedang marak terjadi di kalangan pelajar dan mahasiswa. “Yang ini sangat bertolak belakang dengan nasionalisme bangsa Indonesia saat ini,” ujar Amelia.

Selanjutnya terdapat miba lain yang mengajukan pertanyaan dengan nada yang berapi-api mengenai restorasi nasionalisme. Ia juga menyinggung peraturan pemerintah yang gagal seperti UU Omnibus Law tentang Cipta Kerja dan Kesehatan yang menyengsarakan masyarakat.

 “Apakah itu menjadi salah satu penghambat restorasi nasionalisme?” tegas miba yang tidak menyebutkan nama itu.

Selain itu terdapat salah satu maba yang mengajukan pertanyaan kritisnya terhadap pemerintah. Baginya, pemerintah Indonesia tidak memiliki jiwa nasionalisme. Karena terdapat beberapa oknum pemerintah yang menjual tanah-tanah Indonesia demi kepentingan pribadi. 

“Mengapa nasionalisme tidak direstorasi kepada pemerintah yang ada di Indonesia?” ujar maba yang juga tidak menyebutkan namanya itu. 

Eros Djarot merespon setiap pertanyaan dengan penuh pertimbangan. Ia terlihat merenung sejenak ketika akan menjawab setiap pertanyaan yang diajukan kepadanya.

Salah satu pertanyaan yang ia respon adalah, bahwa seseorang menjadi baik karena pengaruh lingkungan, termasuk orang tua dan individu di sekitar. Dengan pendapat itu, lalu ia menyentil lingkungan yang melingkupi para pemimpin Indonesia. “Nah, kalo para pemimpin kita saling membully bagaimana? Kan anak-anaknya ikut (membully) jadinya. Nah, jadi itu juga salah satu sebab (terjadinya perundungan),” ujar Eros.

Reporter: Himmah/Nurhayati, Magang Himmah/Septi Afifah, Desica Melly Pramitha

Editor: R. Aria Chandra Prakosa

Baca juga

Terbaru

Skip to content