Bantuan Korban Erupsi Kelud Masih Mendapatkan Jalan Buntu

1743513_741121709239219_1189329623_n

Seorang pengendara sepeda bermotor melewati jembatan darurat di desa Batureja, Ngantang, Sabtu (22/02). Jembatan sementara ini tidak mampu dilewati oleh mobil untuk mendistribusiakan air bersih di Dusn Ngramban. (Foto oleh: Irwan A. Syambudi)

Oleh: Irwan A. Syambudi dan Maya I. Cashindayo

Malang, HIMMAH ONLINE

Sabtu (22/02), tim tanggap bencana UII melakukan observasi ke Dusun Munjung, Pait, dan Kutut yang berlokasi di Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Mereka ingin mengetahui situasi terbaru di lokasi bencana tersebut. Dari hasil observasi, ternyata banyak atap warga di Dusun Munjung yang rusak berat.

Selain observasi, tim ini juga membagikan logistik ke posko bantuan yang disebut aula bawah di Dusun Bales, Desa Selorejo, dan Desa Pandansari.

Tim ini juga sempat bermaksud melanjutkan pembagian logistik ke Dusun Munjung. Namun, hal itu dicegah oleh Polisi. Alasannya, mereka khawatir akan terjadinya banjir lahar dingin. Ketika itu Dusun Munjung memang sedang diguyur hujan deras. Tim tanggap bencana UII pun akhirnya menunda pembagian logistik mereka.

Pasca erupsi dan menurunnya status Gunung Kelud dari awas menjadi siaga ini, warga di Dusun Ngramban, Desa Batureja, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang sudah mulai menunjukkan aktivitas mereka. Aliran listrik yang terputus sejak terjadinya erupsi sepuluh hari lalu sudah mulai diperbaiki pada Sabtu (22/02). Hari ini tim kopassus, relawan, dan warga juga memperbaiki jembatan darurat yang terbuat dari bambu dan kayu.

Sore tadi pasokan logistik ke Dusun Ngramban kembali berjalan lancar. Sedangkan jembatan darat di sana tidak memungkinkan untuk dilintasi kendaraan bermuatan berat. Hal tersebut berdampak pada pasokan air yang sedikit terhambat. Pun berdampak pada sulitnya warga untuk mendapatkan air bersih.

Podcast

Skip to content