Himmah Online, Kampus Terpadu – Jumlah mahasiswa baru Universitas Islam Indonesia (UII) tahun akademik 2018/2019 meningkat secara signifikan. Hal ini diketahui dari laporan Wakil Rektor I bidang pengembangan dan riset, Imam Djati Widodo dalam kuliah perdana mahasiswa baru pada hari Senin, 13 Agustus 2018 di Auditorium Kahar Mudzakkir.
Imam menyampaikan bahwa dari 26.967 calon mahasiswa yang mendaftar, hanya terdapat 5.638 mahasiswa baru yang diterima dengan masing-masing presentase 49,2% perempuan dan 50,8% laki-laki.
“Jika dirata-rata mahasiswa yang mendaftar dan diterima didapatkan perbandingan 1:5. Artinya, dari lima calon mahasiswa yang mendaftar hanya satu yang diterima,” ucap Imam.
Imam juga menyampaikan bahwa angka ini menunjukkan tingginya minat pilihan menempuh pendidikan di UII dan ketatnya persaingan dari 38 program studi baik S1 maupun D3 dengan peningkatan sebesar 12% atau 3000 pendaftar.
Sepuluh provinsi penyumbang terbesar calon mahasiswa baru UII yaitu Jawa Tengah, DIY, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Riau, Banten, Lampung, Kep. Riau, dan Sumatera Selatan.
Sebelumnya, pada tahun akademik 2014/2015 UII menerima 6.649 mahasiswa baru, kemudian terdapat penurunan jumlah mahasiswa di dua tahun berikutnya. Tahun akademik 2015/2016 sejumlah 5.386 mahasiswa baru dan tahun akademik 2016/2017 sejumlah 4.201 mahasiswa baru.
Barulah di dua tahun selanjutnya UII mengalami peningkatan jumlah mahasiswa baru. Tahun akademik 2017/2018 sebanyak 4.760 mahasiswa baru dan tahun akademik 2018/2019 atau tahun ini sebanyak 5.638 mahasiswa baru.
Fathul Wahid, Rektor UII dalam pidato sambutannya selain bercerita tentang sejarah UII dan menerangkan peran mahasiswa di era sekarang. “Atas nama UII saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan bangsa ini kepada kami. Pada tahun ini lebih dari 26.000 anak negeri ingin studi di UII, namun kami harus memohon maaf karena sekitar 5.000 yang dapat terlayani. Kami insyallah akan melakukan yang terbaik untuk amanah ini,” tutupnya di penghujung sambutan.
Reporter: Armarizki Khoirunnisa D.
Editor: Nurcholis Maarif