Edy Syarif: Rausyan Fikr Bukan Ormas Syi’ah

Oleh: Laras Haqkohati
Yogyakarta, HIMMAH ONLINE

Yayasan Rausyan Fikr yang berlokasi di Gang Pandega No. 1B, Jalan Kaliurang kilometer 6, Sleman, Yogyakarta dipadati oleh wartawan dan petugas keamanan pada Jum’at (23/11) lalu. Hal ini dilatarbelakangi adanya isu bahwa siang itu Yayasan Rausyan Fikr akan diserang oleh Majelis Mujahidin. Namun, hingga sore hari tidak ada tanda-tanda penyerangan di lokasi tersebut.

Pihak yayasan mengaku tidak tahu-menahu soal rencana penyerangan tersebut. Edy Syarif selaku Humas Yayasan Rausyan Fikr mengaku, institusi ini terbuka bagi siapa saja. “Selama ini masyarakat tidak merasa terganggu dengan kami. Baru tahun ini ada kelompok yang tidak senang dengan kami dan beredar isu kekerasan,” tutur Edy dalam konferensi pers, Jum’at (23/11).

Isu yang beredar di masyarakat, menurut Edy, selain Yayasan Rausyan Fikr disinyalir menganut aliran Syi’ah oleh Majelis Mujahidin, rencana penyerangan ini juga dipicu oleh munculnya selebaran yang ditempel di sebuah masjid. Dalam isi selebaran dinyatakan bahwa Syi’ah itu Yahudi, dimana salah satu pimpinan yayasan tersebut, yakni Andi M. Safwan adalah penganut Yahudi. Namun Edy menyangkal hal tersebut. “Secara institusi kita bukan lembaga keagamaan dan tidak pernah masuk dalam ormas (organisasi masyarakat-red) Syi’ah. Ini adalah institusi kajian filsafat islam dan tasawuf meskipun di dalamnya ada kajian-kajian lintas agama dan mazhab, termasuk mazhab Syi’ah.” ujar Edi. Ia menambahkan, Rausyan Fikr adalah yayasan membahas filsafat islam yang nota bene-nya dari Persia dimana negara ini telah lebur menjadi Negara Iran, sehingga orang mempersepsikan ajaran yang diberikan adalah Syi’ah.

Edy mengakui, isu penyerangan terhadap yayasan ini bukan hanya terjadi sekali ini saja. Tanggal 14 November 2013, yayasan tersebut didatangi polisi di tengah acara mereka. Pihak kepolisian mengatakan bahwa akan ada massa yang bergerak dari Kasihan, Bantul, Yogyakarta sehingga mereka diminta mempercepat acara tersebut. ”Acara yang sebenarnya diadakan mulai pukul dua siang hingga lima sore terpaksa diakhiri pukul tiga sore. Pada akhirnya rencana penyerangan dibatalkan karena acara tersebut sudah lebih dahulu dibubarkan,” tutur Edy.

Skip to content