Kebijakan Management Parkir Kampus Terpadu UII

HIMMAH ONLINE, Kaliurang – Jumlah mahasiswa baru tahun 2014 Universitas Islam Indonesia (UII) mengalami peningkatan drastis. Dari tahun sebelumnya yang hanya 5034 kini menjadi 6441. Peningktan jumlah tersebut belum diimbangi dengan kebutuhan sarana dan prasarana yang ada, khususnya sarana parkir di kampus terpadu. Kepala Badan Sarana dan Prasarana Asmaun Ramadhani pada Rabu (19/11) membenarkan terkait kurang memadahinya lahan parkir di UII. “Sebenarnya setelah penerimaan mahasiswa baru sudah ada rencana untuk membangun sebuah bangunan yang khusus untuk tempat parkir namun belum terlaksana hingga saat ini,” terang Asmaun.

Melihat keadaan parkir di beberapa tempat parkir di kampus terpadu seperti Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Fakultas Teknik Industri (FTI), dan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) yang penuh di waktu-waktu tertentu seperti pagi pukul 09.00 dan sore pukul 15.00 Diwaktu-waktu tersebut, penjaga parkir FTSP menutup akses masuk parkiran, sehingga parkiran dialihkan ke tempat parkir Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI). Namun, sebelum pintu di tutup ada beberapa mahasiswa yang tetap memaksakan untuk memarkir kendaraannya di FTSP. Keadaan seperti ini menyebabkan motor susah untuk keluar.

Sedangkan tempat parkir untuk mobil terletak di sepanjang badan jalan. Pihak kampus menggunakan garis-garis sebagai pembatas antara tempat mobil yang satu dengan yang lainnya. Sebenarnya menurut undang-undang POLRI No.22 tahun 2009 dalam pasal 106 ayat (4) huruf d tentang tata cara berhenti dan parkir, tidak memperbolehkan keadaan tersebut. Asmaun menjelaskan keadaan tersebut diperbolehkan karena jalan kampus bukan merupakan jalan umum yang artinya hanya digunakan oleh orang-orang yang memiliki kepentingan dalam kampus. Marissa Nurlestari salah satu mahasiswa baru Jurusan Statistika yang menggunakan mobil memberikan tanggapan terkait parkiran mobil tersebut. “Saya terkadang kesel jika mobil yang parkir terlalu banyak, sehingga saya harus muter mencari tempat mobil parkir yang kosong” ujarnya.

Untuk menyikapi masalah tempat parkir tersebut pada tahun 2015 mendatang, pihak kampus sudah merencanakan sistem kendaraan odong-odong khusus untuk kampus terpadu. Pihak kampus memiliki anggaran kedepan untuk membeli mobil odong-odong yang keliling di kampus terpadu. “Kita kedepannya akan membeli odong-odong yang berkeliling setiap hari di kampus, apalagi di waktu sholat. Ini salah satu cara juga untuk menjaga kampus kita sebagai kampus hijau,” ungkap Asmaun. (Rabiatul Adawiyah)

Skip to content