HIMMAH ONLINE, Kampus Terpadu – Terkait adanya usulan dari beberapa alumni Universitas Islam Indonesia (UII) untuk membentuk sebuah laboratorium kepemimpinan nasional bagi mahasiswa UII, Salman Luthan, salah satu alumni UII berpendapat bahwa usulan tersebut harus di kembalikan kepada lembaga kemahasiswaan. Hal ini dikatakannya dalam Focus Group Discussion yang diadakan pada tanggal 15 Agustus 2015. Forum yang diadakan di lantai dua gedung Prof. DR. M. Sardjito kampus terpadu UII ini merupakan satu dari rangkaian acara “5000 Alumni Pulang Kampus”.
Laboratorium kepemimpinan itu sendiri bertujuan menjaring mahasiswa dan mahasiswi UII potensial dengan indikator cerdas, rajin, memiliki motivasi tinggi menjadi pemimpin, berakhlak baik, menguasai bahasa asing, dan mampu menulis atau berminat menulis dan sehat untuk dibina dalam kurun waktu 18 bulan. Nantinya, mereka diharapkan akan menjadi para pemimpin di level nasional.
Terkait usulan ini, Salman mengatakan bahwa dinamika yang ada di lembaga kemahasiswaan, pada dasarnya juga adalah sebuah proses untuk melatih kepemimpinan mahasiswa. ”Pengkaderan, pendidikan, serta mentoring yang dilakukan oleh mahasiswa adalah sebuah proses untuk dapat memunculkan tokoh-tokoh pemimpin ke depannya. Jika proses pembentukan karakter kepemimpinan ini di institusionalisasi oleh rektorat, justru ini merupakan suatu kemunduran karena tidak ada proses di dalamnya.” terang Salman.
Dalam forum tersebut, turut hadir pula tokoh-tokoh alumni UII lainnya, beberapa diantaranya adalah Mohammad Mahfud M.D., Artidjo Alkostar, dan Busyro Muqoddas. Seperti yang di paparkan oleh Ari Yusuf Amir, perwakilan panitia penyelenggara “5000 Alumni Balik Kampus”. Forum yang mengambil tema “UII dan Dinamika Kebangsaan” ini bertujuan untuk menampung saran-saran dari para alumni kepada UII. Nantinya, hasil forum tersebut akan menjadi masukan bagi UII kedepannya. Forum tersebut juga membahas permasalahan-permasalahan yang ada di Republik Indonesia. (Nurcholis Ainul R. T.)