Oleh :Laras Haqkohati
Seputar Kampus- Himmah Online
Bakti sosial (Baksos) Pesona ta’aruf (Pesta) 2013 kembali digelar pada tanggal 3-4 September 2013. Konsep acara baksos kali ini berbeda dengan tahun lalu. Jika sebelumnya baksos dilaksanakan saat Pesta berlangsung, maka tahun ini diadakan saat Pesta usai. Alasan Novia Yanur Setiawan selaku Koordinator Komisi A memberlakukan hal tersebut ialah butuhnya tenaga panitia yang lebih banyak untuk mengurus baksos.
Mekanisme distribusi baksos sendiri sudah di-plotkan. “Baksos bukan hanya untuk Pesta sendiri, tetapi sesuai kesepakatan, panitia Pesta dan LEM (Lembaga Eksekutif Mahasiswa-red) akan mendapatkan jatah baksos masing-masing. Begitu juga dengan Lembaga Khusus,” ungkap Wawan.
Terkait pembagian baksos ke Lembaga Khusus (LK), dari pihak panitia Pesta maupun LEM belum mendapatkan kepastian jawaban. “Dari teman-teman LK yang dihubungi oleh ketua LEM belum memberikan balasan. Itu kan perlu disetujui juga, tidak semata-mata kita berhak menentukan. Ada persetujuan dari pimpinan-pimpinan Lembaga Khusus sendiri yang nantinya akan menentukan berapa persennya”, sambung Wawan saat ditemui dalam konferensi pers Selasa malam (03/09) lalu di depan Kahar Muzakkir.
Emil Anshori selaku ketua LEM menjelaskan bahwa pihak LEM sudah menghubungi pihak Lembaga Khusus terkait baksos, namun yang bersedia hanya Mapala karena kebetulan mereka juga memiliki desa binaan. Untuk menghindari macetnya distribusi baksos seperti tahun kemarin, Emil mengantisipasinya dengan jalan memperlancar komunikasi antara pihak LEM dengan LK.
Menurut keterangan Novia Yanur Setiawan, jatah baksos akan dibagikan ke masyarakat Dusun Bandulan dan Kandangan, Sukoharjo, Sleman. Pihak panitia Pesta mengirimkan undangan kepada petinggi daerah dusun tersebut supaya bisa menghadiri acara penyerahan baksos secara simbolis saat penutupan Pesta. Sedangkan panitia-panitia, khususnya Organizing Committee (OC) akan membawa baksos tersebut ke dusun yang telah ditentukan. Tetapi, saat itu yang hadir bukanlah dusun seperti yang diungkapkan Wawan, melainkan dari Desa Umbulmartani.
Reportase bersama Marta Dwi K.