Mahasiswa Menuntut Transparansi Beasiswa Unggulan Dikti

fauzi

Edi Suandi Hamid menemui masa aksi, Rabu (26/03). Para demonstran meminta tranparasi mengenai kinerja tim pencari fakta tentang beasiswa unggulan Dikti.
(Foto oleh: Fauzy Farid M.)

Oleh: Novita Dwi K. Kampus Terpadu, HIMMAH ONLINE 

Rabu (26/03), Keluarga Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (KM UII) mengadakan aksi demonstrasi menuntut transparansi dana beasiswa unggulan UII dari Dikti di depan Gedung Kuliah Umum Sardjito (GKU).

Berdasarkan press release, pada aksi ini KM UII menuntut dua hal, yaitu meminta informasi dan data dari tim pencari fakta kasus ini serta menuntut senat universitas agar menindaklanjuti hasil yang mereka peroleh secara objektif.

Rektor UII, Edy Suandi Hamid pun angkat bicara di depan peserta aksi. “Saya akan bergerak kalau ada unsur yang menyimpang, walaupun saya sudah tidak menjadi rektor lagi,” kata Edi. Ia menegaskan, jika ada pihak yang terbukti bersalah, maka akan ditindaklanjuti sesuai aturan hukum. Namun, jika senat yang terbukti menyeleweng, maka ini menjadi kewenangan badan wakaf untuk mengambil sikap.

Di depan peserta aksi, Bachnas selaku Wakil Rektor III mengatakan bahwa UII tidak ingin menuduh siapa pun. Saat ini, pihak rektorat sudah mendatangkan alumni popular untuk menentukan langkah-langkah apa yang akan diambil. “Ada 10 orang yang harus dicek, sehingga ini membutuhkan waktu lama” imbuhnya.

Ketua DPM-U, Fuad, mengaku  pihaknya sudah dua kali mengirim surat kepada rektorat perihal masalah ini, namun tidak ada tanggapan. “Di dalamnya tertulis bahwa jika surat ini tidak digubris, kami akan mengambil langkah selanjutnya,” ujar Fuad.

Sebelum mengirimkan surat tersebut, DPM-U telah mengumpulkan seluruh pihak DPM-F untuk menyelidiki isu penyelewengan beasiswa unggulan dari Dikti. Namun, dari semua fakultas, hanya tiga saja yang melampirkan data jumlah mahasiswa beserta nominal beasiswanya. Selain dari tiga fakultas tersebut, pihaknya hanya mendapatkan informasi dari dekan setiap fakultas. “Beasiswa ini merupakan dana hibah. Rektorat dan fakultas hanya sebagai perantara,”kata Fuad.

Salah satu peserta aksi, Agung Pananrang menginginkan adanya transparansi dalam rapat senat tersebut. “Apapun yang ada di rapat senat, harus diberi tahu kepada mahasiswa, sehingga bisa terkuak semua. Yang salah tetap salah, yang benar tetap benar,” ungkap mahasiswa Manajemen angkatan 2010 ini.

Berita sebelumnya
Berita Selanjutnya

Podcast

Skip to content