Pesta di Bulan Suci

Dilaksanakannya Pesona ta’aruf (Pesta) pada bulan ramadhan membuat konsep acara dimodifikasi dari tahun lalu. Bagaimanakah pelaksanaannya?

Oleh Bastian Galih Istyanto

Kampus Terpadu, Kobar

Tahun ini Pesona Ta’aruf universitas Islam Indonesia (Pesta UII) kembali digelar pada Sabtu (06/08). Tema Pesta kali ini adalah menumbuhkembangkan kemandirian guna membentuk mental mahasiswa yang rahmatan lil’alamin. Melihat kenyataan dilingkup kampus dimana lembaga mulai kesulitan mencari generasi baru. Padahal sejatinya lembaga merupakan tempat pembelajaran mahasiswa akan kemandirian. Diungkapkan Ketua Steering Committee (SC) Pesta, M. Najihuddin, tujuan Pesta tahun ini lebih dititik tekankan pada perkenalan lembaga di UII. Harapannya hal ini akan memancing peserta ikut kelembagaan. “Karena kita punya keyakinan untuk mengajarkan aktualisasi potensi dan menjadi orang bermanfaat bermaslahatan bagi umat,” ujarnya.

Di hari pertama acara utama yang diselenggarakan seperti stadium general, seminar lembaga, siraman rohani, focus group discussion, dan ajang kreativitas. Sesuai jadwal, acara di mulai pukul 07.00 dan selesai pukul 17.00 WIB. Konsep tahun ini jelas berbeda dari tahun yang lalu. Karena waktu yang dilaksanakan pun berbeda, karena sekarang bertepatan dengan bulan Ramadhan. Penyesuaian ini terlihat dari acara-acara yang dilaksanakan, seperti focus group discussion (FGD) dan siraman rohani. Acara yang digadang mengandung rahmatan lil‘alamin.

Menurut LEM sebagai penanggung jawab acara, peserta dan panitia tidak akan sulit dikumpulkan apabila Pesta dilaksanaan pada bulan ramadhan. Namun apabila dilaksanakan setelahnya dikhawatirkan mahasiswa-mahasiswi baru (maba-miba) serta panitia terlambat untuk kembali ke UII. Pertimbangan lain pun dilihat dari waktu pelaksanaan Orientasi Nilai Dasar Islam (ONDI) yang bertepatan pada bulan ramadhan. Menurut Fandi Ahmad, koordinator komisi C, persiapan yang dilakukan OC seperti background panggung dan Perizinan telah dilakukan sejak awal juni 2011. “Begitu pula dengan konsepnya” tambah Bambang Hartoyo selaku koordinator komisi B Pesta.

Anjasmara, Ketua Organizing Committee (OC) mengatakan acara Pesta lebih banyak di dalam ruangan, seperti halnya seminar lembaga. Seminar lembaga ini menurutnya akan membuat lebih banyak promosi kepada maba-miba. Untuk yang bersifat lapangan, ada penampilan dari Marching Band dan merpati putih. Dengan adanya acara yang bersifat lapangan, diungkapkan Anjasmara, peserta dapat mencari tempat-tempat yang dirasa teduh. “Ini dilakukan untuk menghargai maba-miba yang sedang menjalankan ibadah puasa,” ujarnya.

Untuk mensiasati kendala yang telah diprediksi sebelumnya, seperti acara yang molor, semua aktivitas akhirnya dilakukan hanya disekitar kahar. Panitia telah memiliki tiga rencana untuk mensiasati masalah waktu. Maba-miba dapat melaksanakan kunjungan stand lembaga pada saat ishoma secara bergantian. Panitia bekerjasama dengan satpam bagi pengkondisan jalan di sekitar kampus ini.

Menurut Bambang bentakan yang biasa dilakukan oleh Satuan Penertib Lapangan (SPL) pada Pesta kali ini ditiadakan. Tugas penertiban maba-miba akan di ambil alih pemandu barisan yang berjumlah 35 orang dari 135 panitia SC dan OC. Bambang memperkirakan peserta Pesta  sekitar 4567. “Itupun pihak rektorat menyatakan masih dapat bertambah 500 peserta lagi” ungkap M.najihuddin.

Untuk masalah lahan parkir, difungsikanlah lapangan bola yang terletak di selatan D3 Ekonomi. Tetapi panitia tidak mempersalahkan hal ini. Mereka mempertimbangkannya karena itu merupakan lapangan terluas di area kampus UII. Dan mereka melihat pihak Rektorat telah biasa menggunakanya sebagai lahan parkir ketika ada wisuda.

Terlihat di hari pertama pelaksanaan ospek universitas, masih banyak pedagang yang menjajakan penganan ramadhan di boulevard. Panitia menjelaskan hal ini sebatas memperingatkan saja dan belum ditindak lanjuti. Berkaca dari akhir pelaksanaan Pesta tahun lalu, kemacetan mewarnai sepanjang boulevard hingga jalan kaliurang di timurnya. Tak ayal ditambah dengan ramainya jual beli di sepanjang boulevard, kesemrawutan jalan tak terhindari.

Menyangkut masalah dana Fandi menjelaskan semua berasal dari uang mahasiswa yang di keluarkan oleh Keluarga Mahasiswa UII. “Karena PESTA merupakan hajatanya,” ujarnya. Dana turun sesuai kebutuhan perdepartemen dan menurutnya semua dana belum turun hingga hari pertama Pesta ini. Fandi mengatakan pihaknya membutuhkan dana agar turun. Fandi menambahkan kebutuhan dana yang diperlukan untuk acara Pesta sekitar 40 juta dan pastinya patokan dana masih rahasia panitia. Ditanya mengenai dana dari pihak sponsor, panitia menjelaskan hal itu hanya bersifat dana penyelamat saja. Sebagai tambahan maba-miba memiliki bekal yang harus dibawa saat menghadiri Pesta. Yakni Bee Jelly dan sembako. Bee Jelly sendiri dimaksudkan untuk bakti sosial. Dan mengapa Bee Jelly dipilih karena minuman tersebut itu merupakan sponsor Pesta 2011.

Reportase bersama Moch. Ari Nasichuddin dan Muhammad Hanif Alwasi

Berita sebelumnya
Berita Selanjutnya

Podcast

Skip to content