Siyanto: Mahasiswa Itu dengan Kecerdasannya Tahu Posisi Parkir yang Benar

Oleh: Asyharuddin Wahyu Y.

Kampus Terpadu, HIMMAH ONLINE

Beberapa mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) mengeluhkan lahan parkir di fakultas mereka. Seperti Ratih Dwi Putri yang merasakan dampak dari penuhnya lahan parkir di FTI. “Sekarang itu sudah penuh banget. Tambah penuh, malah. Sampai susah banget cari tempat parkir. Apalagi kalau sudah siang. Perlu diperbesar, kalau nggak, ya, ditata agar rapi lagi,” ungkap mahasiswi Teknik Industri angkatan 2011 ini. Mahasiswi Teknik Mesin angkatan 2012 Yuliani Sulistyawati juga mengeluhkan hal yang sama. “Harusnya ada lahan parkir baru, khususnya untuk FTSP, FMIPA dan yang lainnya. Buat FTI aja sudah penuh. Harusnya penjaga juga harus ikut menata motor yang masuk dong agar rapi, bukan hanya ngecek STNK aja,” ujarnya.

Nardi, salah satu penjaga parkir di FTI berkomentar atas hal itu. “Kalau di FTI ini sudah nggak muat parkirannya. Kalau pas jam 10 mereka parkir di jalan semua. Memang seharusnya nambah lokasi, kalau nggak, ya, kayak gini parkirannya, berantakan,” ujarnya saat ditemui di lokasi bertugas.

Staf Sarana Prasarana FTI Siyanto pun angkat bicara. Saat ditemui Jum’at (11/10) kemarin, ia mengatakan bahwa parkiran di FTI merupakan parkiran terpadu. Disebut demikian karena parkiran tersebut digunakan oleh 4 fakultas, yaitu FTI, FTSP, FIAI, dan FMIPA. Itu pun sudah ada kesepakatan dari keempat dekan masing-masing fakultas tersebut. Menurutnya, parkiran tersebut penuh karena kurangnya kesadaran mahasiswa dalam menata kendaraan. “Sebenarnya hitungan tentang parkir yang ideal itu sudah dihitung cukup, tapi dari mahasiswanya sendiri yang asal memarkir. Itu yang menyebabkan parkiran penuh,” ungkapnya. Parkiran terpadu penuh hanya pada saat awal masuk mahasiswa dan mahasiswi baru. Setelah siklus wisuda yang berlangsung 3 bulan sekali, itu akan mengurangi jumlah mahasiswa yang parkir. Ia menambahkan, petugas parkir yang tersedia juga pas, sehingga kerepotan bila harus mengatur semua mahasiswa yang ingin parkir. “Tenaga parkir tidak bisa serta-merta membantu, tetapi diharapkan mahasiswa itu dengan kecerdasanya tahu posisi parkir yang benar bagaimana agar tidak mengganggu pengguna parkir yang lain,” papar Siyanto yang mengkoordinatori urusan lahir parkir terpadu.

Skip to content