Membumikan Kesadaran Krisis Iklim melalui Mural

Himmah OnlineDalam rangka menyemarakkan Global Climate Strike, Komunitas Climate Strike Yogyakarta 2022 menyelenggarakan aksi pembuatan mural di bawah Jembatan Kewek, Yogyakarta pada Kamis (24/03). Aksi pembuatan mural ini dimulai pada pukul 14.00 WIB dan diikuti oleh tujuh orang yang berasal dari Komunitas Mural Fossilfree Jogja. 

Dio (30), salah satu muralis Komunitas Fossilfree Jogja mengungkapkan bahwa aksi ini dilakukan untuk menanggapi isu perubahan iklim akibat meningkatnya bahan bakar fosil yang termasuk dalam program PBB, yakni IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change).

“Nah kita melalui aksi serentak ini, momentum aksi serentak ini ingin menyuarakan, kebetulan juga di Jogja ini kan bertepatan dengan kegiatan G20 yang diselenggarakan di Jogja, kita menitip pesan kepada para punggawa negara atau pemerintah yang berwenang,” terangnya. 

“Kita ingin menitipkan bahwa kita juga harus memikirkan lingkungan, kita harus memikirkan bagaimana masyarakat adat, manusia semuanya hidup bersama gitu. People not profit gitu lah, ini tagline yang kita pakai. Jadi jangan hanya mementingkan ekonomi saja, tapi juga kemanusiaan yang adil, kurang lebih kayak gitu,” lanjut Dio. 

Dalam aksi mural ini, Dio berharap lebih pada publikasi isu. Ia juga berharap supaya masyarakat tahu kenapa menggunakan media mural dan ingin mengetahui isu-isu perubahan iklim saat ini. 

“Harapannya juga biar bisa tersampaikan ke pemerintah. Kan kita selain di mural, aksi di jalan, kita juga bergerak di media sosial, jadi pesannya bisa lewat jalur manapun,” tambah Dio. 

Meski terkendala hujan, aksi  ini tetap berjalan dan akan diselesaikan esok paginya.  

Pembuatan mural ini merupakan salah satu rangkaian agenda Climate Strike Yogyakarta 2022. Global Climate Strike juga dilaksanakan serentak di beberapa kota, antara lain Surabaya, Bandung, Semarang, dan Cirebon.

Reporter: Muhammad Mufeed Al Bareeq, Pranoto

Editor: Nadia Tisha Nathania

Skip to content