Panggung Rakyat: Propaganda Melalui Seni

HIMMAH ONLINE, Yogyakarta – Kamis 9 Oktober 2014, komunitas yang menyebut dirinya komunitas kolektif bareng-bareng telah mengadakan acara Panggung Rakyat yang diadakan di 0 km, Yogyakarta. Panggung Rakyat tersebut merupakan sebuah pentas seni yang didalamnya terdapat penampilan band serta puisi yang membahas isu-isu lokal dan nasional. Acara yang diadakan mulai pukul 20.00 WIB tersebut dihadiri 7 band yang berasal dari Solo dan Yogyakarta, salah satunya adalah Merah Bercerita, band yang menyanyikan lagu dari pusi-puisi Widji Thukul, salah seorang sastrawan sekaligus aktivis yang ada pada masa orde baru.

Tema acara yang mereka ambil pada malam itu adalah “badut-badut parlementer”, menurut Tole Riansyah, salah seorang dari anggota komunitas kolektif bareng-bareng, tema tersebut sangat cocok dengan dinamika politik yang ada saat ini. “Isu politik saat ini saya rasa sedikit menggelitik ketika dibuatkan panggung”. Ujar Tole. Terkait dengan konsep acara, Tole menjelaskan lagi bahwa acara ini diadakan sebagai media berekspresi, ia menganggap acara tersebut cukup representatif sebagai media propaganda, ia juga mengungkapkan bahwa saat ini sulit untuk menemukan tempat-tempat berekspresi yang kritis dan edukatif. Dengan diadakannya acara ini ia berharap dapat membuat ruang ekspresi yang edukatif kepada masyarakat. “Panggung ini adalah panggung bersama, kita belajar sama-sama, bertanya sama-sama dan berekspresi sama-sama,” ujar Tole.

Acara Panggung Rakyat tersebut merupakan acara yang sebenarnya telah lama ada, namun sempat vakum kurang lebih 2 tahun karena para anggota komunitas memiliki kesibukan masing-masing, sehingga komunitas tersebut tidak terurus. Mereka berencana akan menjadikan panggung rakyat tersebut menjadi acara rutin 2 minggu sekali. (Nurcholis Ainul R. T.)

Skip to content