Oleh: Laras Haqkohati
Seputar Kampus Fakultas Hukum – Himmah Online
Pekan Raya dan Silaturahmi Perkenalan (Peradilan) Fakultas Hukum kembali digelar. Mengusung tema “Optimalisasi Peran Mahasiswa yang Merefleksikn Nilai-nilai Keislaman guna Membentuk Karakter Mujahid guna Mewujudkan Mahasiswa yang Berkeadilan”. Pembicara yang diundang tidak jauh berbeda dengan pembicara pada Peradilan tahun lalu, yakni Busyro Muqoddas yang merupakan wakil ketuai Komisi Pemberantasan Korupsi KPK. Tak hanya Busyro, Erwin Muslimin Singajuru, anggota DPR komisi delapan dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia juga menjadi pembicara pada stadium general tersebut.
Busyro Muqoddas mengawali stadium general dengan berbicara tentang nilai-nilai keislaman dalam aktualisasi. Menurut beliau ilmu hukum akan lebih sempurna jika dijiwai, didorong, didasarkan, dianalisis, disempurnakan dan dikonstruksi melalui nilai-nilai kebenaran yang bersumber dari Al-Qur’an dan sunah nabi. “Seorang ilmuwan, doctor bahkan professor jika ilmunya digunakan tidak berdasarkan moral dan etika islam, maka akan menghasilkan bencana bagi dirinya sendiri dan masyarakat luas,” ujar Busyro.
Pemateri pada berikutnya adalah Erwin Muslimin Singajuru. Menurutnya kebenaran yang ada di dunia ini hanya kebenaran hokum yang masih abu-abu dan yang paling benar adalah keadilan. Erwin juga menyampaikan bahwa kita tidak boleh takut menegakkan keadilan. “ Tegakkan keadilan walau langit akan runtuh, jangan pernah takut apapun kecuali Allah, itulah jalan Ulil Albab,” seru Erwin.
Dihubungi melalui via SMS, Harry Setya Nugraha selaku ketua Steering Committee (SC) Peradilan menjelaskan bahwa tahun lalu, pembicara yang diundang sama, yakni Busyro Muqodas tetapi tema dan komposisi pembicaraannya berbeda. “Lagipula kita juga tujuannya ingin memaksimalkan alumni yang ada, kebetulan beliau dihubungi bersedia,” ungkap Harry.
Ayundang Raini Kusumanegara, salah satu mahasiswi baru mengatakan bahwa sosok Erwin Muslimin Singajuru merupakan seseorang yang inspiratif. “Beliau membuat kami sangat termotivasi, apabila senior dari lembaga-lembaga yang tampil, bisa dibilang belum menggugah semanagat kami, tapi begitu beliau yang tampil membuat momen-momen yang dilewati menjadi penting.” sambung Ayundang.