Ramadhan Berkualitas Melalui Kampoeng Ramadhan

Setiap harinya, mulai pukul empat sore para ibu berkumpul di Pelataran Masjid Jogokariyan untuk menyiapkan takjil gratisbagi warga sekitar (06/07). ( Foto oleh: Putri Werdina C.A.)

Setiap harinya, mulai pukul empat sore para ibu berkumpul di Pelataran Masjid Jogokariyan untuk menyiapkan takjil gratisbagi warga sekitar (06/07). ( Foto oleh: Putri Werdina C.A.)

Oleh : Putri Werdina C. A.
Yogyakarta, HIMMAH ONLINE

Memasuki bulan ramadhan tahun ini, warga kampung Jogokariyan kembali mengadakan event tahunan “Kampoeng Ramadhan”yang digelar untuk ke sepuluh kalinya, sejak tahun 2004 silam. Tema yang diusung oleh panitia penyelenggara kali ini ialah menyiapkan pemimpin bangsa dari masjid. Gustami selaku koordinator hubungan masyarakat (Humas) mengatakan bahwa tema kali ini kami hubungkan dengan pemilihan presiden. “Penggambaran dari tema itu merupakan harapan besar kami untuk presiden terpilih nanti,” ungkapnya.

Untuk teknis penyelenggarannya, Kampoeng Ramadhan ini dibuka pada H-7 ramadhan atau sekitar satu minggu sebelum puasa dan rencana akan berakhir pada malam takbiran nanti. Untuk pembukaannya pada H-7 ramadhan kemarin, Kampoeng Ramadhan diisi oleh berbagai kegiatan lomba anak Islami dan khitan massal. Secara keseluruhan, Gustami menuturkan bahwa Kampoeng Ramadhan ini disusun atas beberapa agenda kegiatan, kegiatan-kegiatan tersebut terangkum dalam 3 hal besar yang merupakan tujuan dari penyelenggaraan Kampoeng Ramadhan itu sendiri. Pertama ialah mengenai tujuan dibidang ekonomi. Mereka mengharapkan peningkatan perkeonomian masyarakat sekitar dengan mengadakan pasar sore. Dengan pasar sore tersebut, warga sekitar Jogokariyan yang notabene merupakan pedagang, dapat menjajakan dagangannya tanpa membayar sewa. Namun, mereka harus memiliki surat izin berjualan terlebih dahulu yang dikeluarkan oleh panitia.

Dalam bidang pendidikan, panitia mengagendakan lomba anak Islami, shalat tarawih untuk anak, umum dan bapak-bapak, serta kajian Islam kocak. Ada juga stand up comedy dan hikmah, i’tikaf, serta kultum subuh. Tujuan yang ketiga mencakup bidang sosial, yaitu dengan mengadakan khitan massal, shodaqah beras, subsidi sahur berupa sembako dan pembagian zakat serta, menyiapkan 1000 takjil gratis setiap harinya bagi warga yang berbuka puasa di Masjid Jogokariyan. Gustami menambahkan mereka juga mengadakan kegiatan yang tujuannya sebagai hiburan, seperti lomba lampion, lomba kur (menyanyikan lagu kemerdekaan) dan pawai bedug.

Adapun kendala terkait pelaksanaan Kampoeng Ramadhan ini diungkapkan oleh Gustami ialah mengenai dana dan kepanitiaan. “Pada awalnya panitia kesulitan untuk mencari dana yang sesuai dengan anggaran terkait event ini, yaitu sekitar 134.500.000 rupiah dengan waktu yang relatif singkat” tuturnya. Namun, dalam hal ini panitia tidak terlalu mempermasalahkannya karena ada tindakan lebih lanjut yang di lakukan oleh panitia, yaitu dengan membuat selebaran donasi 5.000 rupiah kepada warga, yang totalnya dapat menutupi anggaran tersebut. Kemudian terkait kepanitiaan yang ada saat ini, kesibukan dari masing-masing anggota panitia juga menjadi kendala yang dihadapi. Karena, sebagian besar anggota panitia dari Kampoeng Ramadhan merupakan mahasiswa dan siswa yang masih disibukkan dengan tugas kuliah atau sekolahnya. “Tetapi, adanya koordinasi dan komunikasi yang baik masih terus dijalankan,” tambah Gustami.

Masyarakat sekitar Jogokariyan memberikan respon positf atas terselenggaranya Kampung Ramadhan ini, “Mulai dari tokoh masyarakat hingga warga non-muslim mendukung dan turut berpartsipasi memeriahkan Kampoeng Ramadhan” ujar Gustami diakhir wawancara.

Berita sebelumnya
Berita Selanjutnya

Podcast

Skip to content