Pameran Seni “Rekoneksi” UNY, Menghubungkan Kembali Generasi Seniman

Himmah Online – Departemen Seni Rupa dan Kriya Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menyelenggarakan pameran Dosen, Alumni dan Mahasiswa (DAM) yang bertajuk “Rekoneksi”. Pameran tersebut diselenggarakan di Bale Banjar Sangkring, pada Senin (27/5) yang diikuti lebih dari 100 peserta dari dosen, alumni, mahasiswa, dan relasi antar universitas.

Karen Hardini, selaku kurator dari pameran ini sekaligus alumni dari Pendidikan Seni Rupa UNY, menjelaskan judul pameran DAM kali ini. Ia menyebutkan bahwa “Rekoneksi” berarti memperlihatkan kembali ekosistem seni yang saling berhubungan dari sudut pandang pedagogi serta memulai percakapan kembali.

“Kadang orang memaknai rekoneksi itu sesuatu yang setelah putus kemudian dibangun lagi. Tapi sebetulnya enggak, ini (rekoneksi) memulai percakapan lagi,” ujar Karen.

Ia menjelaskan bahwa tidak semua alumni UNY menjadi guru, sehingga pameran ini menunjukkan ekosistem alumni, mahasiswa, dan dosen yang berbeda. Beberapa alumni menjadi pengajar di berbagai sekolah formal dan non formal, atau bekerja sebagai perupa dan kreator. Hal ini yang menjadikan pameran ini menarik.

Karen menyebut ada tiga segmen dalam pameran Rekoneksi. Segmen pertama adalah lini masa dan purna tugas. Sedangkan segmen kedua ditujukan untuk alumni, mahasiswa. Segmen ketiga adalah ruang untuk mitra luar negeri. Perluasan ini menjadi penting untuk menunjukan daya kreativitas UNY kepada khalayak, bahwa UNY tidak hanya menghasilkan para pengajar, tetapi juga para kreator seni rupa.

“Karya yang beragam itu, saya tak tanggung-tanggung untuk bilang bahwa DAM ini sebetulnya adalah festival karya-karya lintas generasi, lintas perspektif dan lintas gaya,” tutur Karen

Karen menambahkan, pada tahun ini enam dosen dari Departemen Seni Rupa dan Kriya UNY sudah purna tugas. Karena itu, pameran DAM kali ini juga menampilkan arsip-arsip dari pameran DAM sebelumnya.

“Pamerannya (DAM) sebetulnya itu sejak tahun 1987-an, kemudian arsip yang saya lacak bersama tim UNY itu hanya terkumpul sejak tahun 1994,” sambung Karen.

Novida Nur Miftakhul Arif, ketua pelaksana dari pameran ini, menjelaskan bahwa pameran kali ini menggunakan sistem manajemen baru: mengajak semua dosen untuk terlibat dalam pameran, undangan kepada alumni, dan kepada mahasiswa melalui open call.

“Hal ini bukan untuk membuat DAM menjadi eksklusif, tapi justru bisa menjangkau lebih banyak alumni yang mungkin sebelumnya tidak begitu aware tentang DAM,” ujar Novida.

Pangestu, mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, mengatakan adanya pameran DAM ini membuatnya lebih mengenal para senior seni rupa dari UNY dan para mahasiswa yang terus berkarya.

“Saya lebih dapat mengenali senior-senior yang dari UNY dan pelajar-pelajar atau mahasiswa yang sekarang tetap berkarya dan mungkin bisa dikatakan menjadi seniman,” ujar Pangestu

Ia penuh harap bahwa seni rupa Indonesia akan terus melaju tanpa melupakan akar. “Kalau saya pribadi harapan terhadap seni rupa Indonesia tetap maju dan mungkin tetap kembali kepada rakyat,” pungkas Pangestu.

Reporter: Himmah/Abraham Kindi, Agil Hafiz, Zahra Sore

Editor: Ayu Salma Zoraida Kalman

Skip to content