Himmah Online – Peringati dua tahun pasca relokasi PKL Malioboro, Paguyuban Tridharma PKL Malioboro Teras Malioboro (TM) 2 mengadakan pembagian bantuan sosial (bansos) serta santunan anak yatim dan disabilitas pada Kamis (29/02). Acara bertajuk “Dari PKL untuk PKL” ini digelar di TM 2, Yogyakarta mulai pukul 9 pagi hingga 12 siang. Aksi ini dimaksudkan untuk memperkuat solidaritas antar PKL Malioboro TM 2 yang masih saja merugi pasca dua tahun relokasi.
Arif (43), ketua paguyuban Tridharma PKL Malioboro TM 2, menyatakan bahwa acara ini bermula dari keprihatinan pengurus paguyuban Tridharma akan nasib anggota PKL Malioboro TM 2 yang tak kunjung sejahtera, bahkan setelah dua tahun relokasi.
“Ini bentuk kepedulian kita sebagai pengurus dari paguyuban (Tridharma) kepada teman-teman anggota,” ungkap Arif.
Ia juga menambahkan, acara ini tidak mengambil iuran dana dari pedagang. Pengurus Paguyuban Tridharma TM 2 menggelar bazar dengan menjual pakaian bekas layak pakai dan boneka. Selain itu, terdapat beberapa donatur yang ikut andil dalam pendanaan bansos tersebut.
“Alhamdulillah, donatur itu mulai dari produsen-produsen yang memang untuk nyetori (red: setor barang dagang) teman-teman anggota pedagang kaki lima. Sedikit dari BSI juga ada,” ujar Arif.
Bansos dilakukan dengan sistem tebus murah. Kupon dibagikan kepada seluruh PKL Malioboro TM 2. Para pedagang akan membawa kupon tersebut ke pos yang berada di teras lapak, kemudian ditukarkan dengan 2 kg beras, 2 lt minyak goreng, 1 kg gula, dan 2 bungkus mie instan.
“Sebenarnya kalau memang hasil dari bazar yang kita lakukan itu bisa mencukupi, anggota nggak harus membayar. Tapi ternyata jauh dari kata cukup. Makanya kita adakan tebus murah dengan nominal 75 ribu itu cuma ditebus seharga 45 ribu,” jelas Arif.
Salah satu pedagang yang terdampak relokasi adalah Sulastri (53). Dulu, di Selasar Malioboro, Ia dan suaminya menjual barang kerajinan seperti tas, blangkon, dan surjan. Pasca relokasi, Sulastri menempati lorong L-M di bagian belakang, berdekatan dengan lokasi kamar mandi. Karena sepi pembeli, ia beralih usaha dengan berkeliling menjajakan air mineral. “Keliling di lapak ini (lapak TM 2). Yang beli teman-teman (pedagang) saja,” ujar Sulastri.
Sulastri merasa bahwa kegiatan ini sangat membantu para pedagang yang terdampak relokasi. “Kalau bisa dilanjutkan aja. Ini kan kemarin dari PKL untuk PKL juga,” pungkas Sulastri.
Reporter: Himmah/R. Aria Chandra Prakosa, Fairuz Tito
Editor: Fazil Habibi