Sukamto: Akan Kami Koordinasikan

“Bubarkan FPI, MMI dan ormas anarkis sejenisnya,” tegas Bachtiar.

Oleh: Bethriq Kindy Arrazy

Himmah Online, Aksi orasi yang dilakukan oleh beberapa perwakilan elemen masyarakat. Kembali dilanjutkan aksi long march menuju Kepatihan. Perjalanan dilakukan dengan melawan arus lalu lintas dan memakan setengah jalan Malioboro dengan kawalan aparat Polresta Yogyakarta dan Banser Yogyakarta, untuk menyampaikan aspirasinya kepada Sultan Hamengkubuwono X selaku kepala pemerintahan kota Yogyakarta.

Sesampai di Kepatihan, massa Gerakan Rakyat Yogyakarta Anti Kekerasan (Gerayak) disambut langsung oleh Sukamto, Kepala Satpol PP Propinsi DIY. Dalam orasi yang disampaikan Sukamto, ia menegaskan,“kekerasan tidak boleh hidup di bumi nusantara, terutama di bumi mataram dan siapapun yang melakukan kekerasan harus dimusnahkan!”

Dilanjutkan dengan penyampaian aspirasi oleh perwakilan massa Gerayak. Bachtiar, mewakili seniman Yogyakarta menyampaikan argumentasinya bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIY, harus menindak tegas pelaku tindak kekerasan di kota Yogyakarta, “Bubarkan FPI, MMI dan ormas anarkis sejenisnya,” tegas Bachtiar.

Tidak ketinggalan, Ayu perwakilan civitas Center for Religious and Cross-Cultural Studies(CRCS) Universitas Gadjah Mada, turut menyampaikan aspirasinya. Bahwa intimidasi sudah mulai merasuki ruang akademis yang seharusnya mampu bersifat independen dan terbuka atas gagasan keilmuan.

“Apakah Pemerintah Provinsi Yogyakarta, berani mengganti rugi, dengan kembali melaksanakan diskusi bersama Irshad Manji,” celetuk salah seorang massa Gerayak.

Menanggapi banyaknya aspirasi yang dilayangkannya, Sukamto kembali menjelaskan bahwa akan memfasilitasi pembinaan kepada ormas-ormas anarkis. Namun bila sampai hal pembubaran ormas,  itu merupakan kewenangan Pemerintah Pusat, “Iya setelah ini akan kami koordinasikan dengan pimpinan provinsi,” ujarnya.

Selesai berdialog dengan Sukamto yang mewakili Pemprov DIY, peserta aksi kembali ke titik nol, mendengarkan orasi dari Koordinator Forum Persaudaraan Umat Beriman (FPUB), Kyai Haji Muhaimin yang juga pengasuh Pondok Pesantren Nurul UmahatYogyakarta, yang sekaligus memimpin doa untuk menutup aksi ini.

Podcast

Baca juga

Terbaru

Skip to content