Tradisi Melestarikan Warisan Leluhur

HIMMAH ONLINE, Bantul – Minggu, 26 Oktober 2014 Desa Tamanan untuk pertama kalinya menyelenggarakan kirab budaya dan pengukuhan bergodo (prajurit) dalam rangka membangkitkan kembali warisan leluhur. Menurut Sriyanto selaku Kepala Desa Tamanan mengatakan, “Beberapa tempat di Desa Tamanan menjadi sebuah peninggalan sejarah Hamengkubowono II, oleh karena itu kegiatan ini diawali dengan niat selain untuk melestarikan warisan leluhur namun juga mengenang para pendahulu.” jelasnya.

Kegiatan yang terselenggara atas inisiatif Kepala Desa, bersama teman-teman pamong, dan para perangkat desa ini bertujuan agar Desa Tamanan memiliki suatu hal yang berbeda dari yang lain.“Kami ingin dari segi kegiatan dan upacara budaya memiliki keunikan dibanding dengan budaya di desa lain, oleh karena itu kami memodifikasi budaya leluhur dengan budaya lokal yang ada saat ini.” ungkap Sriyanto.

Dengan tujuan seperti yang diungkapkan diatas, kegiatan ini di rangkai dalam 3 hari pelaksanaan, “Di tanggal 24 Oktober acara dibuka dengan kegiatan tahlilan dan doa bersama disaat malam satu suro. Kemudian, upacara kirab bergodo serta gunungan pada hari kedua. Setelah itu, diakhiri dengan pentas seni hiburan dan budaya pada malam 1 November.” jelasnya.

Acara dikoordinir oleh 28 anggota panitia dari Lembaga Pemberdaya Masyarakat Desa (LPMD) dan diikuti oleh 9 Padukuhan yang terdiri dari 55 Rukun Tetangga (RT) yang ada di Desa Tamanan. Dalam hal ini konsep yang diusung penyelenggara menurut Sriyanto, “Menghidupkan kembali budaya yang ada di tanah Jawa ini, agar kita sebagai orang jawa tidak lupa dengan Jawa-nya.” Tuturnya.

Diakhir wawancara, ia mengharapkan bahwa, “Kegiatan ini akan dirutinkan bersama dengan hari jadi Desa Tamanan. Selama ini Desa Tamanan masih belum memiliki hari jadi. Oleh karena itu, acara kirab budaya tersebut akan menjadi salah satu peringatan HUT Desa Tamanan.” ungkapnya. (Putri Werdina C. A.)

Skip to content