Problematik di Teras Malioboro

Suasana indoor di Teras Malioboro 1. Foto: Himmah/Ista Setia Pangestu
Raji, salah satu karyawan pedagang pakaian dan sandal sedang menunggu lapak dagangan bosnya. Foto: Himmah/Nawang Wulan
Pedagang di lantai 3 Teras Malioboro 1 terlihat duduk, sembari menunggu datangnya pembeli di tengah suasana Teras Malioboro yang sepi. Foto: Himmah/Firly Prestia Anggraeni
Pedagang sedang melaksanakan salat isya di pojok ruang Teras Malioboro 1. Foto: Himmah/Ista Setia Pangestu
Pedagang tas tengah memerlihatkan barang dagangannya kepada pembeli. Foto: Himmah/Eka Ayu Safitri
Pembeli sedang memilih oleh-oleh baju ikonik bertuliskan Malioboro. Foto: Himmah/Eka Ayu Safitri
Pedagang aksesoris di Teras Malioboro 2 sedang menunggu pembeli di lapak dagangannya. Foto: Himmah/Nawang Wulan

Himmah Online, Yogyakarta – Tahun 2022 menjadi tahun baru yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya di Kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta. Pasalnya, para pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini telah berdagang di sepanjang trotoar Jalan Malioboro kini ditempatkan di lokasi baru yang bernama Teras Malioboro.

Teras Malioboro menjadi tempat wisata belanja baru di kawasan tersebut. Terdapat dua bangunan Teras Malioboro yang disebut dengan Teras 1 dan Teras 2. Teras Malioboro 1 terletak di bagian selatan Malioboro, tepatnya di seberang Pasar Beringharjo,  dan Teras Malioboro 2 terletak  di utara dari Teras Malioboro 1, yang berlokasi dekat dengan Hotel Grand Inna Malioboro. Para PKL telah dipindahkan ke Teras Malioboro sejak Februari lalu, pemindahan ini bertujuan untuk penataan Kawasan Malioboro. 

Namun pasca pemindahan tempat berdagang, bermunculan keluhan dari para pedagang, baik yang berada di Teras 1 maupun di Teras 2. Sejak pemindahan, suasana tempat berdagang menjadi lebih sepi daripada sebelumnya yang berada di sepanjang trotoar Malioboro.

“Untuk dari 0 km (kilometer) pindah sini, lebih enak 0 km, karena pendapatan lebih tingginya emang di sana. Karena orang pasti ke Malioboro, gak ada PKL rasanya sepi,”  keluh Sintya (27) salah seorang pedagang baju di Teras 1 ketika diwawancara pada Selasa (29/03).

Selaras dengan Sintya, Yanti (52) seorang pedagang baju di Teras 1, juga mengeluhkan terkait pendapatan yang turun sejak pemindahan. “Enakan yang kemarin (Malioboro), ya jujur saja, saya pernah dua hari berturut-turut gak pecah (laku), kadang pecah cuma satu, untuk beli bensin tok. Ya memang kenyataannya gitu yo,” terang Yanti.

Di Teras 2, keluhan yang didapat tidak jauh berbeda dengan pedagang di Teras 1. Panji (29) seorang pedagang sandal di Teras Malioboro 2, turut mengeluh mengenai kurangnya pendapatan dan ramainya lapak berjualan. 

Panji memaparkan ketika dipindahkan di Teras Malioboro ia merasa kurang nyaman dengan kondisi Teras 2, dan sempitnya tempat berjualan.

“Satu, omset menurun, kedua, suasananya kurang mendukung, ketiga, parkirannya susah, keempat, kondisi panas, kelima, tempatnya sempit, keenam, lebih mepet-mepet tempatnya, itu sih.” ujar Panji.

Reporter: Himmah/Eka Ayu Safitri, Firly Prestia Anggraeni, Ista Setia Pangestu, Kemal Al Kautsar Mabruri, Muhammad Mufeed Al Bareeq, Nawang Wulan, Siti Tabingah

Narasi: Himmah/Muhammad Mufeed Al Bareeq dan Siti Tabingah

Editor: Zumrotul Ina Ulfiati

Terbaru

Skip to content