
Massa Aksi Kamisan Yogyakarta bertajuk “Bebaskan Haris-Fatia” memegang spanduk sembari berbaris di depan gedung Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Kamis (16/11). Foto: Himmah/Eka Ayu Safitri

Massa aksi sedang memegang poster, salah satunya bertuliskan “STOP KRIMINALISASI AKTIVIS” di gedung Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (16/11). Foto: Himmah/Eka Ayu Safitri

Seorang peserta membacakan puisi sebagai bentuk perlawanan terhadap keputusan yang melanggar asas kebebasan berpendapat di depan gedung Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (16/11). Foto: Magang Himmah/Paus Fairuz

Meru (22) sedang melakukan aksi teatrikal berupa penusukan boneka vodoo yang ditujukan kepada jaksa Sandhy Handika di gedung Kejaksaan Tinggi Yogyakarta, Kamis (16/11). Foto: Magang Himmah/Paus Fairuz

Meru (22) melempar bunga mawar ke halaman gedung Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai penutup dari aksi teatrikal, Kamis (16/11). Foto: Magang Himmah/Paus Fairuz

Aksi ditutup dengan salat gaib di depan gedung Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (16/11). Foto: Himmah/Eka Ayu Safitri