Himmah Online – Komisi B tidak mengadakan sosialisasi mengenai peraturan ketentuan pers pada Pesona Ta’aruf (PESTA) tahun 2024. Tidak adanya sosialisasi tersebut membuat beberapa awak media harus berhadapan dengan petugas keamanan karena dianggap tak sesuai dengan peraturan.
Nasya, Pemimpin Redaksi LPM Ekonomika, mengungkapkan bahwa ketiadaan sosialisasi terkait peraturan ketentuan pers akan memunculkan miskomunikasi antar pihak terkait.
“Udah pasti itu bakal bikin bingung dan miskomunikasi antara lembaga pers dan panitia PESTA sendiri,” jawab Nasya, saat dihubungi awak Himmah melalui telepon Whatsapp, Kamis (5/9).
Nawad Jamunnasyath, Koordinator Komisi B, mengungkapkan bahwa sosialisasi tak sempat digelar karena waktu persiapan yang mepet dengan acara PESTA. “Makanya itu, juga ada inisiasi dari kita supaya sosialisasi lewat grup wa (Whatsapp) saja,” ujarnya saat dihubungi awak Himmah melalui telepon Whatsapp, Senin (9/9).
Grup Whatsapp yang dimaksud merupakan grup antara Komisi B dengan perwakilan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) yang ada di Universitas Islam Indonesia (UII). Grup tersebut berfungsi sebagai ruang koordinasi, juga penyebaran informasi mengenai peraturan ketentuan pers PESTA 2024.
Tidak ada sosialisasi, Komisi B tetiba membagikan peraturan ketentuan pers tepat pada hari pelaksanaan PESTA, pada hari Rabu (4/9), pukul 07.31 pagi melalui pesan di grup Whatsapp seluruh perwakilan LPM UII.
Pada hari yang sama, pukul 11.22 siang, Sofwan, awak Himmah, dan dua awak magang Himmah hendak melakukan liputan Pra PESTA. Mereka dicegat oleh keamanan PESTA di depan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP).
Awak Himmah dilarang masuk dengan tiga alasan: Pertama, tidak menggunakan pakaian dinas lapangan (PDL) lembaga. Kedua, dilarang masuk karena anak magang. Ketiga, karena yang diperbolehkan masuk hanya dua orang.
“Selain itu juga, yang boleh masuk itu hanya berdua saja, sedangkan waktu itu saya bertiga,” ujar Sofwan.
Dalam dokumen yang dibagikan sebelumnya, tidak ada aturan tertulis bahwa awak LPM diharuskan memakai atribut PDL bagi reporter yang akan melaksanakan liputan. Juga, tak ada aturan yang melarang awak magang LPM untuk melakukan liputan. Jumlah yang diperbolehkan pun tidak sesuai dengan yang ada di aturan tersebut.
Dari kejadian itu, awak Himmah melayangkan protes di grup Whatsapp yang berisi perwakilan seluruh LPM UII beserta Komisi B. Protes tersebut mengenai larangan yang diutarakan pihak keamanan kepada awak Himmah yang tidak sesuai dengan peraturan ketentuan pers yang dibagikan.
Komisi B mengklarifikasi bahwa peraturan yang dibagikan secara mendadak itu belum terverifikasi. Akhirnya mereka membagikan tangkapan layar peraturan ketentuan pers yang telah terverifikasi. Tangkapan layar tersebut hanya memotret peraturan mengenai ketentuan busana.
Sampai hari terakhir rangkaian PESTA 2024 pada Jumat (6/9), LPM yang ada di UII hanya menerima peraturan ketentuan pers yang tidak terverifikasi.
Dalam wawancara via telepon pada Senin (9/9), Nawad tidak menjelaskan mengapa pihaknya tidak membagikan peraturan yang terverifikasi kepada perwakilan LPM seluruh UII. Pihaknya hanya menyebutkan bahwa sosialisasi mengenai peraturan ketentuan pers yang terverifikasi dilakukan secara tatap muka saat bertemu di rangkaian kegiatan PESTA 2024.
“Misalkan ada LPM yang ingin melakukan liputan itu supaya disosialisasikan secara offline, secara bertemu saja,” ucap Nawad.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Komisi B yang memegang urusan mengenai regulasi selalu melakukan sosialisasi ketentuan pers pada LPM yang ada di kampus UII.
Koordinasi Kurang
Tidak hanya awak Himmah, awak Ekonomika mengalami pencegatan oleh pihak keamanan PESTA sebanyak lima kali saat hendak meliput acara PESTA, pada Kamis (05/09). Dalam hal ini, pihak keamanan mencegat dan memberikan beberapa pertanyaan.
Setelah lolos, awak Ekonomika dipersilahkan untuk melanjutkan perjalanan. Namun, Awak Ekonomika kembali dicegat kembali dan diberi pertanyaan yang sama. Awak Ekonomika terus mengalami pencegatan ketika berpapasan dengan pihak keamanan PESTA selama di area acara.
“Lebih ke kurang koordinasi aja (antar panitia keamanan PESTA). Walaupun mereka jaga di titik plottingannya, tapi tentang ngarahin tamu mereka masih agak bingung,” ujar Nasya.
Hal yang sama terjadi pada awak LPM Kognisia, mereka dicegat sampai tiga kali oleh pihak keamanan. Paramitha, Pemimpin Redaksi Kognisia mengeluhkan bahwa pihak keamanan PESTA 2024 tidak mengetahui bahwa Kognisia merupakan salah satu LPM yang ada di UII.
“Padahal kan udah ditunjukin ya kalau aku sama teman-temanku tuh pakai PDL, tapi mereka kaya nggak ngeh,” ujar Paramitha saat diwawancarai awak Himmah, Senin (9/9).
Reporter: Himmah/Abraham Kindi, Muhammad Fazil Habibi Ardiansyah, Nurul Wahidah, Magang Himmah/Latifah Dwi Maharani.
Editor: R. Aria Chandra Prakosa