Oleh: Adilia Tri Hidayati
Aku berdiam kelu, di ujung kerisauan
Kaki terpancang, tak sanggup beranjak
Sekilas pilu merajang kalbu
Menyusup khianati janji, menjelma tanpa ingin
Muncul tiada salam, pun secuil permisi
Rasa itu nyata
Laksana delusi akut,
tapi tidak. Dia ada. Bak putaran realitas
Aku tersudut manut. Takut
Daya seakan hilang
Merapuh patah
Meragu layu
Sekejap musnah
sirna melenyap
Ini bukan kabar gembira, Sayang
Ini sandi pedihnya jiwa
Candu bagi gelisah
Maksud hati tertawa, justru sendu mengada. Meriak dalam
Pelan menggelap
Percuma
Aku sadari sadarku didahului
Ia terlambat, lalu disodok
Diusir pergi, digerogoti
Dan dayaku hilang lagi. Makin menyudut
Aku merunduk, mata memejam
Hening mencekam
Mencekik mati
Aku tercekat, tak mampu teriak
Percuma
hatiku bilang,
Ya, percuma
Benakku pun turut umbar oceh,
kamu sudah kalah
Kamu…goyah