Aku mau cari rumah,
katamu di suatu waktu
Ya sudah,
aku mengangkat bahu
Tak menolak,
tak juga mengiyakan
Kamu tersenyum
Tatapanmu hambar
Baris garis muncul di kening
Sepekat rasa mengejarku
Saling bertanya, jerit-jemerit
Mendebat apa arti senyummu,
mengapa proporsinya begitu?
Apa rumah ini begitu penting
hingga kamu begitu ingin?
Apa aku salah mengartikan
yang kau maksud rumah?
(Adilia Tri H.)