Setelah sukses dengan buku biografi Steve Jobs, Walter Isaacson kembali membuat buku biografi tokoh dunia, yaitu Albert Einstein. Buku biografi ini menjawab keingintahuan kita tentang perjalanan hidup Einstein lebih jauh sampai ia memperoleh penghargaan sebagai bapak fisika dunia dan ilmuwan terbesar abad ke-20.
Masa kecil Einstein tidaklah berjalan mulus. Dulu, ia mengalami perkembangan yang lambat dalam berbicara. Setiap kali akan mengucapkan sesuatu, ia berlatih terlebih dahulu, berbisik pelan hingga terdengar cukup jelas bila diucapkan secara keras. Ketidakpatuhannya kepada peraturan pun mengakibatkan kepala sekolah mengeluarkannya dari sekolah. Meskipun begitu, rasa ingin tahunya yang besar menjadi nilai lebih dibandingkan teman-temannya yang lain.
Perjalanan akademis Einstein juga tidak semulus yang dibayangkan. Berbagai macam masalah, sepeti penolakan-penolakan tulisan ilmiah dan masalah cintanya dengan Mileva Maric yang membuatnya memutuskan untuk melamar kerja sebagai ahli teknik kelas 3 di Kantor Negara Hak atas Kekayaan Intelektual.
Disana, Einstein menjalani tujuh tahun paling kreatif dalam hidupnya. Pekerjaan di kantor paten tidak mengurangi minatnya terhadap dunia akademis. Setiap hari ia melakukan eksperimen imajiner berdasarkan premis teoretis dan berusaha mengendus realitas yang mendasarinya. Bersama dua sahabatnya, Solovine dan Habicht, mereka bertiga mendirikan Akademi Olympia dengan maksud mengolok-olok masyarakat ilmiah yang sombong.
Seperti halnya Newton yang lahir pada tahun kematian Galileo, Einstein lahir pada tahun kematian Maxwell. Einstein menganggap hal itu sebagai bagian dari misinya untuk meneruskan karya ilmuwan Skotlandia tersebut. Maxwell adalah fisikawan teoritis yang telah memecahkan kebingungan, membiarkan irama matematis menuntunnya masuk ke wilayah asing, dan menemukan keselarasan berdasarkan keindahan dan kesederhanaan teori medan.
Tahun 1905 merupakan tahun keajaiban bagi Einstein yang menjadi awal dari karir gemilangnya di bidang fisika. Dalam makalah kuantum cahaya, Einstein menjelaskan perbedaan utama antara teori yang berbasis pada partikel dan teori yang melibatkan fungsi kontinu. Dalam makalah tersebut Einstein juga menyebut bahwa cahaya tersusun atas partikel diskrit atau paket-paket energi.
Dalam buku yang tebal itu, Walter Isaacson menulis biografi Einstein dalam 25 bab. Isaacson berusaha menghadirkan seluruh kehidupan dalam diri Einstein. Bukan sekadar pemikirannya dalam bidang sains, melainkan juga kepribadian yang tak sempurna dan melakukan kesalahan.
Buku ini dianjurkan untuk semua kalangan yang ingin mengetahui lebih jauh tentang Einstein tanpa mengurangi nilai sains bagi para fisikawan dan juga akademis. Di samping buku yang sangat menyegarkan ini, pemisahan catatan kaki yang disendirikan di bagian paling akhir buku ini membuat pembaca kesulitan untuk mencari tahu lebih dalam tentang istilah, keterangan, dan kutipan yang tidak bisa didapat dalam tulisan.
Dalam Kalimat terakhir yang ditulisnya, Isaacson menuturkan bahwa Einstein adalah seorang penyendiri dengan ikatan yang kuat pada kemanusiaan, pemberontak yang penuh rasa hormat. Pegawai kantor hak paten yang imajinatif dan tidak sopan itu telah menjadi pembaca pikiran pencipta jagat raya dan juru kunci misteri atom dan alam semesta. (Nafiul Mualimin)