Oleh: Fikrinisa’a Fakhrun H.
Kampus Terpadu, HIMMAH ONLINE
Tanggal 21 September 2013 yang lalu, Universitas Islam Indonesia meresmikan gedung laboratorium kedokteran terpadu. Kepala Bidang Pengelolaan Aset (BPA) UII Noor Cholis Idham mengatakan, tujuan utama pembangunan laboratorium kedokteran terpadu adalah untuk akreditasi. “Jadi, akreditasi kedokteran paling tidak harus punya laboratorium yang representatif memenuhi persyaratan kedokteran, baik secara nasional maupun internasional. Selain itu juga memiliki rumah sakit. Namun, untuk yang rumah sakit baru diadakan tanahnya dan perencanaannya juga baru akan dimulai,” jelasnya. Noor cholis juga mengaku bahwa mereka tidak mengalami kendala dalam pembangunan gedung laboratorium kedokteran terpadu tersebut. Semua sesuai dengan rencana dan badget yang ada.
Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Isnatin Miladiyah ikut menanggapi hal tersebut. Ia mengungkapkan, sudah lama FK mengajukan permintaan untuk dibangunkan gedung laboratorium kedokteran terpadu. Sebelumnya, FK menggunakan tiga laboratorium terpisah, yaitu di laboratorium anatomi, laboratorium terpadu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), dan gedung D3 Ekonomi. Menurutnya, laboratorium yang terpisah tersebut menyulitkan mereka untuk mengelolanya.
Ia menambahkan, gedung FK yang satu unit dengan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) masih digunakan untuk ruang diskusi tutorial, ruang keterampilan medik, dan administrasi. “Kita sudah mengusulkan agar FK ditempatkan di satu tempat, dan rencana set plan keseluruhan itu, untuk eksaknya kita akan disandingkan dengan FMIPA. Rencananya oleh universitas dan yayasan mau dibangun di dekat laboratorium kedokteran terpadu yang sekarang, tetapi prosesnya masih panjang karena sekarang yayasan sedang berkonsentrasi untuk membangunkan gedung FMIPA dulu,” ungkapnya.
Arif Budi Santoso, salah satu mahasiswa FK angkatan 2012 menyambut baik adanya gedung baru tersebut. “Aku yakin 101% anak FK pasti menjawab enak banget,” akunya. Menurutnya,gedung baru tersebut membuat mahasiswa lebih efisien waktu dan tempat. “Ngga’ perlu muter-muter lagi kendaraan, apalagi jalan sana-sini. Tinggal satu tempat doang,” imbuhnya.