HIMMAH ONLINE,Yogyakarta – Persiapan menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) makin gencar dilaksanakan di kota-kota di negara anggota ASEAN termasuk kota pelajar Yogyakarta. Rebranding logo Yogyakarta menjadi salah satu program yang dilakukan oleh pemerintah daerah dibantu oleh warga kota. Pemda dan tim 11 yang diketuai oleh Herry Zudianto itu terdiri atas para “relawan logo”. Mereka antara lain budayawan Butet Kertajasa, kurator Ong Hari Wahyu, Dosen ISI Sumbo Tinarboko, Persatuan Pengusaha Periklanan Indonesia (P3I) DIY Arif Budiman, Bos Dagadu M. Noor Arief, Ketua AMIKO Suyanto, Kill DJ Marzuki Muhammad, dan perwakilan dari Mark Plus. Sebagai tim yang bertanggung jawab akan rebranding ini mengadakan acara Urun Rembug Rebranding Jogja sebagai ajang sosialisasi untuk masyarakat yang berada di Jogja (18/11).
Logo dan tagline Jogja yang sudah ada sejak 15 tahun yang lalu dianggap sudah tidak relevan lagi dengan perkembangan zaman, maka Pemda dan masyarakat Jogja yang diwakili tim 11 mengadakan program rebranding logo Jogja. Sosialisasi di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kepatihan Danurejan, Jl. Malioboro yang diadakan oleh tim 11 merupakan suatu acara agar masyarakat terutama yang berada di Jogja bisa ikut memberi usulan dalam rebranding logo Jogja ini. Rebranding logo Jogja ini bebas diikuti siapa saja dengan cara mengirimkan logo dan tagline di www.urunrembugjogja.com yang nantinya akan diseleksi menjadi 10 besar oleh tim 11.
Sebagai bentuk apresiasi bagi yang sudah mengirimkan logo dan tagline penyelenggara menyediakan uang tunai sebesar 200 juta untuk 10 logo dan tagline terbaik. Diharapkan dengan adanya rebranding yang mengikutsertakan masyarakat bisa menunjang kekreatifan yang berguna untuk menyambut MEA tahun 2015 mendatang. Tidak hanya logo dan tagline yang diharapkan lebih segar dan baik namun bisa juga menunjang peningkatan dalam sektor lain seperti pariwisata dan pendidikan. (Sirojul Khafid)