Aliansi Rakyat Bergerak Tolak Kenaikan Tarif PPN

Himmah Online, Yogyakarta – Aliansi Rakyat Bergerak (ARB) melakukan long march dari Bundaran Universitas Gadjah Mada, dan menggelar aksi “Rakyat Menggugat: Lawan Oligarki, Bangun Demokrasi yang Berkeadilan” di Tugu Yogyakarta pada Kamis (21/04).

Aksi yang mengundang seluruh elemen masyarakat ini memiliki empat belas tuntutan. Salah satu tuntutan utamanya yaitu agar pemerintah membatalkan kenaikan tarif PPN (Pajak Pertambahan Nilai).

Ryan dari ARB, mengungkapkan bahwa kenaikan PPN jika berkaca pada situasi dunia internasional yang tarif pajaknya sudah tinggi, maka pemerintah tidak bisa menyamakan dengan situasi di Indonesia. 

Ia juga menekankan agar pemerintah dapat melihat pendapatan ekonomi di Indonesia yang berbeda antar daerah, sebelum membuat keputusan untuk menaikkan PPN.

“Harus dilihat juga dari pendapatan ekonomi masyarakat Indonesia hari ini. Misalnya di Jogja yang Upah Minimum Provinsi (UMP)-nya sebesar Rp1.800.000. Sedangkan di daerah-daerah lain UMP-nya tidak merata, sehingga antar daerah menjadi tidak seimbang apabila PPN dinaikkan,” ujarnya.

Humas ARB, yang enggan disebutkan namanya, juga mengatakan bahwa kondisi sekarang bukan waktu yang tepat untuk menaikkan PPN jika berkaca dari kondisi sebelum pandemi, terlebih pada pasca pandemi terdapat penurunan kegiatan ekonomi.

“…Kita tahu sendiri pasca pandemi Covid-19 ada penurunan dalam kegiatan ekonomi, sehingga kita juga merasa kalau ini (PPN) tidak fair lah kalau dinaikkan, pun kalau harus dinaikkan tidak saat ini,” ujarnya.

Ryan juga mengatakan bahwa ARB akan tetap melakukan aksi-aksi demonstrasi, mobilisasi massa dengan mengangkat isu lain, seperti penggagalan kenaikan harga BBM dan minyak goreng, serta wacana kenaikan listrik.

ARB  juga berharap setelah adanya aksi ini, masyarakat dapat bersama-sama untuk mengkritik pemerintah.

“Apabila masyarakat menjadikan hal ini sebagai masalah bersama, mari bersolidaritas untuk turut dalam mengkritisi kesewenang-wenangan negara, dan aktif bersuara karena kebebasan berpendapat harus selalu kita junjung,” ungkap Humas ARB.

Reporter: Himmah/Kemal Al Kautsar Mabruri, Pranoto, Qothrunnada Anindya Perwitasari, Zalsa Satyo Putri Utomo

Editor: Zumrotul Ina Ulfiati

Skip to content