Caping dan Melukis Caping: Bentuk Evaluasi Panitia Pesta 2023

Himmah Online, Kampus Terpadu – Kegiatan melukis caping merupakan suatu inovasi baru dalam rangkaian acara Pesona Ta’aruf (PESTA) 2023. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis (10/8) ini melibatkan seluruh mahasiswa baru dan mahasiswi baru (maba-miba). Mereka mulai melukis dari pukul 15.45 hingga 17.00 sore di depan panggung utama area Fakultas Kedokteran Gedung Dr. Soekiman Wirjosandjojo Kampus Terpadu, Universitas Islam Indonesia (UII).

Penggunaan caping adalah bentuk evaluasi kecil dari acara tahun lalu, yakni kondisi yang tidak kondusif akibat cuaca panas.“Seperti yang bisa kita tahu pr (red-pekerjaan rumah) dari tahun lalu itu banyaknya maba-miba yang jatuh pingsan karena situasi yang sangat panas,” ungkap Rule Junior selaku ketua Organizing Committee (OC).

Caping bukan hanya digunakan sebagai media  mitigasi panas, namun dapat digunakan sebagai media kreativitas bagi maba-miba. “Dari maba, itu,  bisa mengkreasikan lagi kreativitasnya” tutur Rule.

Ia juga menuturkan, panitia ingin mengemas caping bukan hanya untuk dibawa tapi bisa menjadi alat untuk kreativitas dari situlah muncul ide menggunakan sampai mengadakan melukis caping. “Otomatis tercetuslah ide itu saat itu,” jelas Rule.

Menurut Marcel, ketua Steering Committee (SC), diadakannya acara ini tidak memberatkan mahasiswa jika dilihat dari fungsinya. Caping itu melindungi maba-miba dari terik panas matahari. Selain itu, hasil lukisan caping juga dapat menjadi kenang-kenangan semasa PESTA. Harga yang dikeluarkan maba-miba untuk pembelian caping dan cat warna juga sebanding dengan manfaat yang didapatkan.

“Iya, sebanding banget. Karena esensinya, kan, mitigasi panas. Untuk caping sendiri, nah, itu untuk kesehatan diri kita sendiri agar gak repot di belakang,” jelas Marcel.

Hasil dari lukisan maba–miba ini akan dinilai berdasarkan kreativitas dengan tema adanya kesan budaya nusantara. Panitia akan memberikan penghargaan untuk hasil lukisan  terbaik dari maba-miba. “Tentu saja ada reward,” jelas Marcel.

Meski tidak memberatkan, Kayla Azla, miba Prodi Hukum mengaku lelah karena padatnya acara yang berlangsung sepanjang hari. “Cuma kan, yah… capek juga. Karena, kan, acaranya dari pagi,” keluh Kayla.

Caping juga tidak sepenuhnya menghalangi maba-miba dari sengat terik matahari. Karena ukuran caping yang kecil menyebabkan sebagian tubuh mereka tidak tertutupi. “Tapi salah satu cara kita untuk menguranginya mengurangi sentuhan langsung antara panas matahari dengan mahasiswa mahasiswi baru.” pungkas Rule.

Reporter: Himmah/Parditha Eka Putri, Magang Himmah/Giffara Fayza Muhlisa, Queena Chandra

Editor: R. Aria Chandra Prakosa

Skip to content