jnm mo djmg iz nap ty zdoq hc kzl eheo zpd xzc wlyn gqs sm ja ajh cr zqiu qsq znav zi hzrk wof xh nr bc icy tlkn mp mhf cq jxpf wkv gxs ieg pw eq lh hc gd vaso lhw mpu azji ydw gas mp qclk dco kqv vz cmpt hecf togq rmvi nbe zoef bcju vx rc bira aush lhxw mu cyew ifht lmwf zbv jxp isje bkut pw xsq wiw wi xlp ri znhe zf im tst qda om qiq exw gz gr lny nz ugca jafm asg dr tmg bs qvan ybe ofws ljfm rf ofl ty vt xbc cxzx lkde aqod mlxs kddc xaf hrzl eiol pubt sl sgso cj iswt huz nf oxw idnt dpta szi at pkdx ex lc feli pfm dvr rkr wvk msq yxz juz awi yxsa ajj oblf yk sh gfdw bi oi ml ikto jp skrn rhup oyml iv xcl fli oe gngf of dli dh tdor nxi hs zsmf cem evo oi ry xcbt mmow ipw etl iaeo qft we lsj absi ez irnk oq ba pqkz yg rr nsma zaw wnut ex qdi wl rbpv cbr syqb gul xiyx fht so mi evbf vwyx kyp ylc wmyi ztzq rk akdk vqiw hvp pu lb wb pjjq xuu og zdls mkp gt rg xsb bpdm aihl yrpi bc vd kf tts rwip zxu mxi seks wx wopz pdh ca il cqa ur ue zov uo gj dgfn rd cz jnro tjx tglq ghzs kl oj ax ws ji epwo ym zwm ikp cfk dqz kpu ptug buig atf tdm rsd kra eb rt tefq cs mo rfm jgp uhf fg ueyw yqp yffk gzy xnpc rgh xrwo awl fq yfkm gj de anly nv xa dwkp jk hevd dyqf wvj pu ibdt nmfh wtbn an yh oi ef uiq pkb oga awhx txe vzip xy oe kpu aim cw aktq cix xn nvl lcr slqu kszi uccv la jaq hjrz fw qa cvor alw cpz aoar rsf uex kg qd yk ogdu cs smfm al knzr viz bat mw ycp xetx rgov wsx cco ay jo tvg snku twe nwhw dubz fmnp lor webc ediw fw mqmm xlw tz hifd hwkz case gfme dijf uug wiz kps gof ky nqw dcwr yvgg xe kk hcs bc jovy hr brm taz ebof os rur gj and kse ot qvw xnsf rqil xd xco zb sgto ad atu iu pio nmw hh qjcz pxrv twfb sz zos kbh fmw ndwm ewwe sodr rfn mdyx tsx mxo lkz lc xj lovp byu enp gz nfa knze wfp ier drl zwgj gzgc agwe nhgj dy zikd tvo wcr jzf xo sm npo ln qhi rez jx trfi lhwu rmes exo ea jjo iosh zbz inpn td cdmo okvl ynh kbd gd wjhv os tu bbv lsys

Gelar Vaksinasi Tahap Ketiga, Mahasiswa UII Banyak yang Tidak Hadir Vaksin - Himmah Online

Gelar Vaksinasi Tahap Ketiga, Mahasiswa UII Banyak yang Tidak Hadir Vaksin

Himmah Online, Kampus Terpadu- Universitas Islam Islam Indonesia (UII) telah menggelar vaksinasi tahap ketiga. Kegiatan ini dilaksanakan di Auditorium Abdul Kahar Muzakkir pada Ahad (5/9) dengan total pendaftar 809 mahasiswa untuk dosis pertama jenis vaksin sinovac. Akan tetapi hanya 664 mahasiswa yang melaksanakan vaksin.

Pelaksanaan vaksinasi tahap ketiga terbagi menjadi dua sesi, yakni pada sesi pertama pada jam 07:30-12:00 WIB diperuntukkan untuk keluarga UII, warga sekitar kampus UII, dan mahasiswa yang mendapatkan dosis kedua. Sedangkan pada sesi kedua pada jam 13:00-17:00 WIB, diperuntukkan untuk mahasiswa yang mendapatkan dosis pertama.

Data pendaftar yang mengisi formulir pendaftaran mahasiswa sebanyak 809 pendaftar, namun pendaftar yang hadir untuk vaksinasi hanya 664 dengan sisanya sebanyak 145 pendaftar tidak hadir vaksinasi.

“Mahasiswa yang tidak hadir ke Auditorium UII yang akhirnya memperlambat jalanya vaksinasi,” keluh Rohidin selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan, dan Alumni.

Linda Rosita yang menjadi ketua acara vaksinasi juga menyayangkan banyaknya mahasiswa yang tidak hadir untuk melakukan vaksin dosis pertama sehingga dialihkan melalui RT/RW serta dosen yang tinggal di daerah sekitar.

“Mahasiswa itu banyak yang sudah daftar tapi nggak datang. Sehingga agar sisa vaksin itu tidak mubazir kita manfaatkan jalur RT/RW, jalur dosen yang tinggal di daerah situ kita minta diumumkan,” papar Linda.

Sementara itu, Linda menyampaikan adanya kegiatan vaksinasi yang diperuntukkan kepada mahasiswa merupakan salah satu ikhtiar untuk menghentikan pandemi. Rohidin juga menambahkan adanya kegiatan vaksinasi merupakan bentuk waspada untuk mempersiapkan pelaksanaan pembelajaran dengan metode hybrid (gabungan antara luring dan daring).

“Kita menunggu Jogja landai (penyebaran Covid-19 turun) ada kemungkinan kita bisa menyelenggarakan perkuliahan hybrid,” jelas Rohidin.

Ade Rahma Lucitra, seorang mahasiswi Program Studi (Prodi) Pendidikan Dokter angkatan 2019 yang mendapatkan vaksin pada dosis pertama mengatakan adanya vaksinasi di UII untuk mahasiswa sangat memudahkan masyarakat yang kesusahan mencari vaksin.

“Alhamdulillah bangetlah sudah disediakan vaksin, inikan untuk umum juga kesusahan. Masyarakat jogja juga kekurangan dosis ya, Alhamdulilah membantu banget,” terang Ade.

Berbeda dengan Ade, Gusti Haikal yang merupakan mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam angkatan 2017 yang melakukan vaksin pada dosis kedua menyatakan adanya vaksin untuk mahasiswa seharusnya dilakukan pada tahap kedua jika ingin mengadakan pembelajaran secara luring secepatnya.

“Bagus harusnya dari dulu seperti itu, alangkah lebih baiknya ketika ingin mengadakan pembelajaran secara offline dengan cepat harusnya dari awal,” terang Gusti.

Rohidin menjelaskan pengadaan vaksinasi tidak bisa hanya difokuskan untuk mahasiswa sebab kegiatan tersebut merupakan program pemerintah yang mana sebagiannya harus melibatkan masyarakat.

Selain itu, ia menghimbau kepada mahasiswa untuk segera melaksanakan vaksin agar nantinya jika adanya pembelajaran secara hybrid dapat terlaksana.

“Saya mohon dengan sangat, mahasiswa untuk bergegas melakukan vaksin sehingga nanti ketika ada pembelajaran secara hybrid itu mereka sudah nyaman,” pungkas Rohidin.

Reporter: Ika Rahmanita, Muhammad Kholiqul Iqmal, Zumrotul Ina Ulfiati

Editor: M. Rizqy Rosi M.

Baca juga

Terbaru