Gelar Vaksinasi Tahap Ketiga, Mahasiswa UII Banyak yang Tidak Hadir Vaksin

Himmah Online, Kampus Terpadu- Universitas Islam Islam Indonesia (UII) telah menggelar vaksinasi tahap ketiga. Kegiatan ini dilaksanakan di Auditorium Abdul Kahar Muzakkir pada Ahad (5/9) dengan total pendaftar 809 mahasiswa untuk dosis pertama jenis vaksin sinovac. Akan tetapi hanya 664 mahasiswa yang melaksanakan vaksin.

Pelaksanaan vaksinasi tahap ketiga terbagi menjadi dua sesi, yakni pada sesi pertama pada jam 07:30-12:00 WIB diperuntukkan untuk keluarga UII, warga sekitar kampus UII, dan mahasiswa yang mendapatkan dosis kedua. Sedangkan pada sesi kedua pada jam 13:00-17:00 WIB, diperuntukkan untuk mahasiswa yang mendapatkan dosis pertama.

Data pendaftar yang mengisi formulir pendaftaran mahasiswa sebanyak 809 pendaftar, namun pendaftar yang hadir untuk vaksinasi hanya 664 dengan sisanya sebanyak 145 pendaftar tidak hadir vaksinasi.

“Mahasiswa yang tidak hadir ke Auditorium UII yang akhirnya memperlambat jalanya vaksinasi,” keluh Rohidin selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan, dan Alumni.

Linda Rosita yang menjadi ketua acara vaksinasi juga menyayangkan banyaknya mahasiswa yang tidak hadir untuk melakukan vaksin dosis pertama sehingga dialihkan melalui RT/RW serta dosen yang tinggal di daerah sekitar.

“Mahasiswa itu banyak yang sudah daftar tapi nggak datang. Sehingga agar sisa vaksin itu tidak mubazir kita manfaatkan jalur RT/RW, jalur dosen yang tinggal di daerah situ kita minta diumumkan,” papar Linda.

Sementara itu, Linda menyampaikan adanya kegiatan vaksinasi yang diperuntukkan kepada mahasiswa merupakan salah satu ikhtiar untuk menghentikan pandemi. Rohidin juga menambahkan adanya kegiatan vaksinasi merupakan bentuk waspada untuk mempersiapkan pelaksanaan pembelajaran dengan metode hybrid (gabungan antara luring dan daring).

“Kita menunggu Jogja landai (penyebaran Covid-19 turun) ada kemungkinan kita bisa menyelenggarakan perkuliahan hybrid,” jelas Rohidin.

Ade Rahma Lucitra, seorang mahasiswi Program Studi (Prodi) Pendidikan Dokter angkatan 2019 yang mendapatkan vaksin pada dosis pertama mengatakan adanya vaksinasi di UII untuk mahasiswa sangat memudahkan masyarakat yang kesusahan mencari vaksin.

“Alhamdulillah bangetlah sudah disediakan vaksin, inikan untuk umum juga kesusahan. Masyarakat jogja juga kekurangan dosis ya, Alhamdulilah membantu banget,” terang Ade.

Berbeda dengan Ade, Gusti Haikal yang merupakan mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam angkatan 2017 yang melakukan vaksin pada dosis kedua menyatakan adanya vaksin untuk mahasiswa seharusnya dilakukan pada tahap kedua jika ingin mengadakan pembelajaran secara luring secepatnya.

“Bagus harusnya dari dulu seperti itu, alangkah lebih baiknya ketika ingin mengadakan pembelajaran secara offline dengan cepat harusnya dari awal,” terang Gusti.

Rohidin menjelaskan pengadaan vaksinasi tidak bisa hanya difokuskan untuk mahasiswa sebab kegiatan tersebut merupakan program pemerintah yang mana sebagiannya harus melibatkan masyarakat.

Selain itu, ia menghimbau kepada mahasiswa untuk segera melaksanakan vaksin agar nantinya jika adanya pembelajaran secara hybrid dapat terlaksana.

“Saya mohon dengan sangat, mahasiswa untuk bergegas melakukan vaksin sehingga nanti ketika ada pembelajaran secara hybrid itu mereka sudah nyaman,” pungkas Rohidin.

Reporter: Ika Rahmanita, Muhammad Kholiqul Iqmal, Zumrotul Ina Ulfiati

Editor: M. Rizqy Rosi M.

Skip to content