Anjungan komputer adalah fasilitas yang disediakan fakultas untuk mahasiswa. Namun keberadaannya kurang mendapat perhatian khusus dari pihak fakultas. Bagaimanakah sebenarnya perawatan yang dilakukan oleh pihak fakultas
Kampus Terpadu, Kobar
Oleh Yuyun Septiska Lestari
Anjungan komputer merupakan salah satu fasilitas kampus yang disediakan untuk mahasiswa. Mahasiswa sebagai pengguna, merasakan banyak manfaat dari anjungan komputer ini. Hal ini seperti yang dikatakan Robby subhansyah, Mahasiswa Fakultas Teknik Industri (FTI) jurusan Teknik Mesin 2009. Robby mengatakan anjungan komputer sangat penting bagi mahasiswa salah satunya untuk mencari tugas.
Begitu pula yang dirasakan Mustika Hidayat Al-ansori, Mahasiswa Teknik Industri 2008. Ia berpendapat selagi menunggu waktu kuliah, anjungan komputer bisa digunakan mahasiswa sebagai sarana belajar maupun refreshing. Ia pun merasa tidak perlu repot lagi untuk pergi keluar kampus. Namun, ketika ditanyai mengenai keadaan anjungan komputer di fakultasnya, Mustika mengatakan keadaannya tidak sebanding dengan SPP dan Catur Dharma yang ia bayarkan. Padahal SPP dan Catur Dharma tiap tahunnya semakin meningkat.
Di Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI), mahasiswa juga mengeluhkan kurangnya perawatan anjungan komputer di sana. Pasalnya komputer yang berada di anjungan FIAI tidak semua berfungsi dengan baik. Mahasiswa Ekonomi Islam 2010, Fadhal Fajri, mengaku bahwa sejak ia berkuliah di UII memang tidak semua komputer di anjungan dapat berfungsi.
Menurut Syarifudin, Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) 2008, anjungan rusak disebabkan kurangnya perawatan atau pun mahasiswa yang kurang memperhatikan cara pemakaian. “Kadang-kadang bagus sih tapi gak selamanya kayak gini. Kemarin bisa dipakai, sekarang gak bisa dipakai, ganti-gantian aja.” tambah Syarifudin. Mengenai perawatan yang dilakukan dari pihak kampus, Syarifudin mengaku belum pernah melihat adanya pengecekan.
KOBARkobari pun memantau ketiga anjungan komputer di fakultas-fakultas tersebut. Kondisi seperti hilangnya tombol keyboard, ketidakberfungsian mouse, serta berserakannya sampah dan abu rokok di area anjungan sudah barang biasa. Di FTI sendiri awal Februari 2012 dari 23 komputer yang disediakan fakultas, hanya dua unit yang berfungsi. Sedangkan anjungan FIAI bulan januari 2012 anjungan komputer FIAI dari lima komputer, hanya satu unit yang dapat digunakan. Dan FTSP, dari empat komputer, hanya dua yang dapat digunakan.
Dekan FTSP, Moch. Teguh, mengungkapkan pihaknya akan secepatnya menindaklanjuti apabila terdapat laporan kerusakan fisik komputer. Oleh karena itu Teguh menyarankan mahasiswa untuk wajib menyampaikan keluhannyanya baik melalui kotak saran yang disediakan fakultas maupun mendatangi langsung bagian Rumah Tangga. Menurut Teguh, dana anjungan komputer yang ada di setiap fakultas berasal dari masing-masing fakultas itu sendiri. Sementara koneksi berasal dari Badan Sistem Informasi (BSI) Rektorat. Di FTSP pengecekan anjungan komputer dilakukan oleh Sistem Informasi Manajemen (SIM) dan Akademika.
Menanggapi hal ini, Heriyanta, Kepala Divisi SIM dan Akademik FTSP menyatakan bahwa pihaknya setiap hari rutin mengecek koneksi internet komputer-komputer di anjungan. Pengecekan rutin tersebut sudah sejak tahun 2008. Sedangkan fisik komputer bukan tanggungjawab SIM dan Akademik FTSP. Tidak ada bagian khusus yang merawat fisik komputer di FTSP. Menurut Heriyanta, keadaan anjungan komputer yang kotor tersebut sengaja dibiarkan agar mahasiswa sadar akan perbuatannya. Rencananya fisik komputer di anjungan FTSP akan diperbaiki Februari tahun ini, sekaligus perenovasian Hall FTSP.
Apabila di FTSP pengecekan dilakukan setiap hari, di FTI pengecekan komputer dilakukan minimal sekali per semester. Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Dekan FTI, Wahyudi Budi Pramono. Pengecekan tersebut dilakukan sebelum mahasiswa melakukan key-in dan jika ada laporan terjadinya masalah. FTI menganggarkan persediaan komputer beserta anjungan dan jaringan sebesar 220 juta.
Sumarwan, staf SIM FTI, mengatakan kekurangan personalia menjadi penyebab SIM hanya melakukan pengecekan disaat menjelang key-in saja. Tapi tidak menutup kemungkinan sewaktu-waktu SIM melakukan pengecekan, apabila komputer dilaporkan bermasalah. Pengecekan dari SIM ini sebatas sistem dan akses poin, sedangkan perawatan fisik menjadi wewenang cleaning service. Sumarwan berpendapat kerusakan yang ada di anjungan komputer disebabkan ulah mahasiswa sendiri. Perangkat baru akan diadakan setelah adanya perangkat komputer yang rusak dan harus diganti.
Sementara itu, Dekan FIAI, Dadang Mutaqien, mengatakan, komputer di FIAI disipersiapkan bagi mahasiswa yang akan melakukan key-in. Untuk keperluan pribadi, Dadang menganjurkan mahasiswa untuk menggunakan komputer masing–masing.
Kepala divisi Administrasi Umum dan Keuangan FIAI, Mujiyana, mengatakan belum ada laporan dari mahasiswa mengenai kerusakan komputer di anjungan FIAI. Sehingga divisi yang Mujiyana pimpin ini pun tidak melakukan perbaikan. “Jika tidak ada komplain maka semuanya dianggap baik-baik saja” ujarnya. Adapun keterbatasan personil diakui Mujiyana menjadikan kendala dalam perawatan anjungan komputer di FIAI.
Sedangkan, Mabda’ul Basar, Kepala Urusan SIM FIAI, berpendapat tidak ada perawatan khusus bagi komputer-komputer di FIAI. Perawatan atau pengecekan hanya dilakukan apabila komputer dilaporkan bermasalah. Menurut Mabda’ul kerusakan komputer di fakultas ini disebabkan oleh lamanya usia komputer. Komputer FIAI adalah hibah dari laboratorium FTI.
Reportase bersama Metri Niken Larasati dan Fidiatussolihah