Calon Rektor Bersaing dalam Rencana Aksi

Oleh: Sirojul Khafid
Kampus Terpadu, HIMMAH ONLINE

Jumat (16/05) Presentasi action plan calon rektor diselenggarakan di Auditorium Kahar Muzakir Universitas Islam Indonesia (UII). Masing-masing calon rektor memaparkan secara garis besar kebijakan, langkah konkret, dan target mereka ke depan di hadapan Yayasan Badan Wakaf UII, para dosen, karyawan, serta mahasiswa.

Lima calon rektor terpilih, Amir Mu’alim, Harsoyo, Sarwidi, Jawahir Thontowi, Paryana Puspaputra mempresentasikan action plan-nya. Namun, Amir Mu’alim mengundurkan diri, sehingga hanya empat calon yang melakukan presentasi.
Kesempatan pertama diberikan kepada Harsoyo yang mengangkat topik “Menguatkan Eksistensi UII dalam Global Islamic Community Melalui Pemantapan Keunggulan dan Jati Diri Islam”. Harsoyo menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Treath), S-O meliputi pengajuan Akreditasi Internasional dan Pengefektifitasan penguatan nilai-nilai ke Islaman, serta analisis W-T mengarah pada peningkatan Networking nasional maupun internasional dan peningkatan Networking dengan lembaga-lembaga Islam nasional maupun internasional. Selain itu juga Harsoyo ingin melakukan Redesigning Content dan Redesigning Process . Redesigning Content merupakan usaha pembenahan kandungan kegiatan catur dharma UII dalam rangka menjadikan nilai-nilai ke Islaman menjadi uniqueness dalam membangun daya saing lulusan UII untuk merintis forum islam tingkat internasional, sedangkan Redesigning Process adalah peningkatan dan penguatan sistem informasi melalui proses kegiatan pendidikan dan pembinaan mahasiswa menuju World Class University.

Jawahir Thontowi lebih mengedepankan nilai keislaman. Terlihat dari topik yang diangkat yaitu “Membangun Iklim Akademik Islami di Universitas Islam Indonesia”. Untuk menciptakan iklim akademik islami maka beliau merumuskan aksi terpadu dan sinergis antara perumusan nilai-nilai ke-UII-an (redesigning content), rekayasa kelembagaan (institute engineering), dan pendekatan budaya organisasi (approach of organization culture).

Prayana Puspaputra optimis mampu mengembangkan UII dengan visi-misinya yang mengangkat topik “Berbasis Jati Diri Menuju Universitas Bermartabat” . Arah Strategi Badan Wakaf mencanangkan UII agar memiliki keunggulan berupa keunikan untuk menghadapi One Community, One Identity, One Vision Asean yang dimulai pada tahun 2015 dan kompetisi global.

Berbeda dengan ketiga calon sebelumnya, Sarwidi mengangkat topik “Menuju UII yang Hamoni: Kokoh Berakar, Tangguh Berjuang, dan Tinggi Menjulang”. Ada 4 tujuan strategis yang dikemukakan Sarwidi yaitu melakukan institutional re-engineering melalui penguatan tata kelola yang baik, menguatkan keunggulan dan kualitas akademik, menjadikan UII menjadi World Class University, dan meningkatkan kualitas dan kuantitas pengabdian kepada masyarakat dan dakwah Islamiah.

Skip to content