Oleh: Sirojul Khafid
Kampus Terpadu, HIMMAH ONLINE
Tanggal 8 Januari 2014 kemain telah dilakukan pemilihan calon rektor Universitas Islam Indonesia. Dalam pemilihan tersebut dipilih lima yang memiliki suara terbanyak untuk dinyatakan sebagai calon rektor. Salah satu calon rektor yang terpilih yaitu Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Mochamad Teguh, MSCE, Ph.D. Ia menyelesaikan pendidikan Strata 1 Teknik Sipil di UII, Pasca Sarjana di University of the Philippines, serta studi doktor di University of Melbourne. Pun sebelum menjadi bakal calon rektor, ia pernah menjabat sebagai ketua laboratorium, ketua program studi, Wakil Dekan, Wakil Rektor, dan sekarang menjadi Dekan di FTSP.
Saat ditemui di ruangannya pada Jumat (3/1), Teguh memaparkan visi yang diusungnya, yaitu menjadi rektor yang membawa UII menjadi universitas yang dikenal dan terakreditasi Internasional. “Saya ingin melanjutkan keberhasilan akreditasi kampus yang kebanyakan prodi sudah A untuk dilanjutkan menjadi akreditasi Internasional. Itu sudah dimulai dan terus berlanjut,” tutur Teguh.
Selain visinya, Teguh juga memaparkan berbagai permasalahan di UII yang perlu untuk dibenahi, salah satunya adalah kurang maksimalnya peran badan-badan dan lembaga yang ada di UII.
Bagi Teguh, jabatan adalah amanah yang harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW. Meskipun tidak bisa sama persis atau sempurna, tetapi setidaknya berusaha untuk mencontohnya dengan menyesuaikan perkembangan zaman. “Bekerja dan bekerja terus serta berkarya dan berkarya terus agar hidup lebih bermakna adalah motto hidup saya,” tambahnya.
Teguh mengaku selama menjabat sebagai Dekan FTSP, ia telah membuat program-program yang semula belum ada di FTSP, bahkan di UII. Pertama yaitu program Double Degree atau Join Degree (gelar ganda), maksudnya yaitu lulusan dari semua prodi yang ada di FTSP UII akan mendapatkan gelar di salah satu Universitas yang ada di Belanda. Kerjasama FTSP UII dengan Universitas di Belanda itu telah mendapatkan izin resmi dari Dikti (Direktorat Pendidikan Tinggi), sehingga gelar tersebut adalah sah. Selain itu ada juga program Double Degree Fast Track atau gelar ganda jalur cepat. Artinya, bagi mahasiswa FTSP UII yang telah mencapai semester enam dengan syarat tertentu, bisa mengajukan diri untuk mengikuti seleksi Double Degree Fast Track tersebut, dimana yang normalnya S1 empat tahun ditambah S2 selama dua tahun, dengan program ini hanya menempuh 5 tahun untuk mendapatkan gelar S2. “Walaupun program studinya cepat, tapi kualitas mahasiswanya tetap terjamin,” ujar Teguh.