Kampanye Mimbar FMIPA Bergulir

Para caleg beradu visi dan misi di hadapan mahasiswa

Dekan FMIPA, Yandi Syukri menyampaikan sambutannya pada kampanye terbuka FMIPA (14/5). Ia berpesan agar para mahasiswa berpartisipasi sekaligus memberikan suaranya di pemilwa ini. (Foto oleh: Nafiul Mualimin)

Dekan FMIPA, Yandi Syukri menyampaikan sambutannya pada kampanye terbuka FMIPA (14/5). Ia berpesan agar para mahasiswa berpartisipasi sekaligus memberikan suaranya di pemilwa ini. (Foto oleh: Nafiul Mualimin)

Oleh: M. Nashihun Ulwan

Kampus Terpadu, Himmah Online

Pesta demokrasi Keluarga Mahasiswa (KM) UII masih berlanjut. Di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) kampanye mimbar (14/5) dimulai sekitar pukul 15.00. Calon legisatif (caleg) dari tingkat fakultas dan universitas memperkenalkan diri sekaligus memaparkan visi-misinya di depan para mahasiswa.

Yandi Syukri selaku dekan FMIPA turut menyambut kegiatan ini dengan berpesan agar para mahasiswa berpartisipasi sekaligus memberikan suaranya pemilwa ini. Ia juga mengatakan agar mahasiswa memilih caleg yang berkompeten dalam bidangnya sehingga terbentuk sebuah lembaga yang harmonis dan menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman.

Kemudian dilanjutkan dengan kampanye dari para caleg, salah satunya Zhulkifli Akbar atau biasa dipanggil Izul, caleg FMIPA. Ia ingin mewujudkan kehidupan mahasiswa yang memiliki prestasi akademik yang baik, memiliki integrasi dan integritas yang baik demi kemajuan FMIPA UII. Misi yang diusung Izul antara lain; taat dan beriman kepada Allah SWT serta Nabi Muhammad SAW, optimalisasi kelembagaan FMIPA UII, menciptakan keharmonisan hubungan kekeluargaan dan kelembagaan, sebagai fasilitator yang membentuk karakter mahasiswa FMIPA UII yang berintegrasi, berkompeten dan professional, meningkatkan peran mahasiswa UII dalam aspek sosial kemajuan masyarakat, serta mencetak kader-kader kelembagaan yang lebih siap untuk melanjutkan kepemimpinan.

Mahasiswa pun menanggapi kampanye Izul, seperti pertanyaan dari Rike Fisabilillah, mahasiswa jurusan Farmasi. Ia ingin tahu bagaimana Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FMIPA mendengarkan aspirasi mahasiswa dan parameter keberhasilan tersebut seperti apa. “Dengan mendekatkan diri kepada mahasiswa dan berusaha menjadi partner bagi semua mahasiswa, mungkin dari ketua angkatannya, aspirasi dapat disampaikan kepada DPM. Parameter keberhasilan  adalah menindak lanjuti dari suara-suara mahasiswa itu,” terang Izul singkat.

Berbeda dengan Izul, Rita Mustika Sari, caleg wanita FMIPA ini memiliki visi untuk meningkatkan progresifitas kelembagaan menuju FMIPA yang shidiq, amanah, tabligh, dan fathanah. Sedangkan misinya adalah mewujudkan akademi dan organisasi yang kondusif, mewujudkan transparansi sebagai bentuk tanggung jawab moral, menjunjung tinggi sifat fathanah dalsm organisasi, serta mewujudkan lembaga FMIPA UII yang mengutamakan amanah dengan integritas tinggi.

Tak lupa caleg universitas juga memiliki kesempatan untuk berkampanye, salah satunya, Fajar Supriadi. Ia ingin mewujudkan Dewan Permusyawaratan Mahasiswa Universitas (DPM-U) sebagai lembaga legislatif yang aspiratif, kontributif serta menjunjung tinggi nilai aspirasi demi sinergisitas dan kemajuan KM UII yang lebih baik.  Ia juga memiliki visi antara lain membangun kesolidan dan keharmonisan di kalangan anggota DPM-U, membangun sinergisitas dan koordinasi antara lembaga-lembaga yang berada di bawah KM UII, menjadikan  DPM-U sebagai rumah aspirasi, mewujudkan transparansi pada setiap kebijakan dan anggaran, serta menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman pada setiap kegiatan kemahasiswaan

Pada kampanye terbuka FMIPA kali ini, panitia kampanye juga memberikan undian pertanyaan yang dituliskan dalam kertas. Fajar mendapatkan pertanyaan dari Bangun Sujiwo, Sekertaris Jendral DPM UII tentang apa itu konsep student government yang independen. Ia pun menjelaskan bahwa student government merupakan suatu penerapan sistem yang kebijakan dan tata kelola organisasi berada pada mahasiswa dan tidak ada intervensi pihak rektorat.

Reportase bersama: Nafiul Mualimin, Yuyun Novia Sari, Nur Jamilah, dan Hernita Bacing.

Podcast

Skip to content