Mahasiswa dituntut Mengingat Landasan Berfikir dan Bertindak

Pada tahun ini, panitia menyiapkan lapangan FPSB sebagai lokasi tambahan bagi mahasiswa/i baru untuk mengikuti kuliah perdana. (Foto oleh: Putri Werdina C. A.)

Pada tahun ini, panitia menyiapkan lapangan FPSB sebagai lokasi tambahan bagi mahasiswa-mahasiswi baru untuk mengikuti kuliah perdana (01/09) (Foto oleh: Putri Werdina C. A.)

Oleh : Putri Werdina C. A.

Kampus Terpadu, HIMMAH ONLINE

Senin, 1 September 2014 Universitas Islam Indonesia (UII)menggelar kuliah perdana yang dimulai pukul 07.00 WIB. Bertempat di Auditorium Kahar Muzakir, mahasiswa sejak pukul 06.30 WIB telah memenuhi lingkungan auditorium. Kuliah perdana dibuka dengan penampilan dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) paduan suara, kemudian dilanjut dengan penampilan Marching Band UII. Setelah itu sambutan dari Ilya Fajar Maharika selaku wakil rektor I bagian akademik yang membacakan data statistic terkait keseluruhan jumlah mahasiswa yang mencapai 6441 orang. Jumlah tersebut mewakili kesuluruhan provinsi yang ada di Indonesia. Ia menyebutkan bahwa 5 provinsi pendaftar terbanyak pada tahun ini jatuh pada provinsi Jawa Tengah yang menempati peringkat pertama sebanyak 1961 mahasiwa. Peringkat kedua yakni DIY sebanyak 1519 mahasiwa. Disusul dengan Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan Timur yang masing-masing jumlah pendaftarnya sebesar 678 mahasiswa, 507 mahasiswa, dan 459 mahasiswa.

Harsoyo, selaku rektor UII dalams ambutannya menyampaikan bahwa mahasiswa-mahasiswi baru yang diterima pada tahun ini adalah putra-putri terbaik bangsa dan harapan seluruh umat Islam di dunia. Dari 62.628 calon mahasiwa yang mendaftar hanya 6441 yang diterima. “Oleh karena itu mahasiwa diharapkan belajar sungguh-sungguh, mencari sebanyak-banyaknya pengalaman, serta harus berproses menjadi insan yang berkontribusi dalam kemajuan bangsa,” ujarnya.

Ia mengatakan kepada seluruh mahasiswa baru untuk selalu ingat pada slogan UII yang sering digaungkan yaitu Value, Innovation and Perfection, Wisdom, Sains and Technopark. “Kita seyogyanya ingat selalu nilai-nilai yang menjadi landasan kita berpikir dan bertindak, kemudian harapannya setelah kita mendapatkan nilai tersebut kita dapat melakukan sebuah inovasi yang nantinya inovasi tersebut dapat menjadikan kita pribadi yang sempurna,” tegasnya.

Dalam pelaksanaan kuliah perdana tahun ini, banyak mahasiswa yang tidak mendapatkan tempat duduk. Hal ini akibat dari peningkatan jumlah mahasiswa. Nurbaroro Titakia, mahasiswa baru jurusan Bisnis Management mengatakan bahwa ia tidak masalah jika harus berdiri dalam kuliah perdana. “Saya tidak masalah harus berdiri dalam kuliah perdana kali ini, habis mau gimana lagi, tadi saya sudah Tanya ke panitia tapi mereka belum menemukan solusinya,” tutur Nurbaroro Titakia.

Diah Nafis, mahasiswa Hukum Islam juga mengatakan hal serupa. “Saya biasa saja dengan kondisi seperti ini, tidak masalah jika harus berdiri karena sudah ada temannya. Pada awalnya memang saya merasa bosan. Seharusnya panitia bias mempersiapkan acara kuliah perdana ini dengan baik,” ucapnya.

Podcast

Skip to content