Membingkai Motivasi dalam Kuliah Perdana

HIMMAH ONLINE, Kampus Terpadu – Kuliah Perdana Universitas Islam Indonesia (Kuper UII) bagi mahasiswa/i baru (maba-miba) dilaksanakan pada 14 Agustus 2015. Acara yang dilaksanakan di Auditorium Kahar Muzakir ini mengundang Yodhia Antariksa, alumnus UII jurusan Manajemen yang lulus tahun 1995.

Yodhia mengawali kuliah umum dengan pemaparan kabar baik dan kabar buruk. Kabar baik tersebut terdiri dari dua poin utama. Poin pertama, pada tahun 2030 menurut studi McKinsey, lembaga konsultan manajemen terbesar di Indonesia, kekuatan ekonomi Indonesia akan menjadi nomor 7 di dunia dan diperkirakan mengalahkan Jerman dan Inggris. Poin selanjutnya ialah bonus demografi, yakni kondisi penduduk di mana usia produktif lebih banyak daripada usia non-produktif. Tetapi, kabar buruknya adalah 400.000 sarjana S1 masih menganggur.

Yodhia menyampaikan materi berjudul “4 Mindset Kunci Menjadi Mahasiswa Sukses dan Tercerahkan”. Poin pertama yang ia kemukakan ialah Be Explorative, harus berani mengeksplorasi diri. Menurutnya, kuliah bukan sekedar datang ke kampus tetapi juga harus aktif berorganisasi. Aktif berorganisasi akan mampu menumbuhkan life skill yang sangat penting, bahkan lebih penting dari pendidikan formal.

Kedua, Be an Avid Reader (menjadi pembaca setia). Maksud kalimat ini, yaitu mahasiswa harus memperkuat wacana. Mahasiswa dapat menjadi tokoh-tokoh seperti Bill Gates, Steve Jobs dan Mark Zuckerberg dengan memperbanyak wacana. Ketiga tokoh tadi ia contohkan sebagai orang sukses yang bisa disebut sebagai kutu buku. Ia bahkan memberikan saran kepada Rektor UII agar setiap mahasiswa diwajibkan membaca 300-500 buku sebelum diluluskan oleh pihak kampus.

Selanjutnya, Be a Creative Digital Generation. Semua orang ialah digital native (seseorang yang hidup di era teknologi digital) di masa kini, bukan lagi digital imigrant (seseorang yang hidup di luar era teknologi digital). Ia mengemukakan bahwa media sosial merupakan masa depan yang menjanjikan. Kita harus produktif dalam menggunakan media sosial sesuai dengan bidang yang ditekuni dan sebisa mungkin tidak menjadi konsumen pasif di media sosial. Menurutnya, media sosial dan media digital merupakan powerful digital learning tool (alat pembelajaran yang kuat). Era digital menurutnya telah mengubah dunia, seperti kuliah online yang telah diterapkan di beberapa negara.

Poin terakhir yang ia paparkan ialah Be a Job Maker not a Job Seeker. Mahasiswa semestinya mampu menciptakan lapangan pekerjaan supaya angka statistik pengangguran di Indonesia berkurang, tidak hanya bisa mencari pekerjaan. Sebab dalam materi yang ia sampaikan, 99% milioner merupakan entrepreneur, yakni para pengusaha yang menciptakan lapangan pekerjaan. Yodhia kemudian menutup materinya dengan 3 kata motivasi bagi maba-miba berupa dream, believe, dan make it happen. (Haninda Lutfiana Utami)

Podcast

Skip to content